Alkindo Naratama (ALDO) resmi mengakuisisi Eco Paper Indonesia



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Alkindo Naratama Tbk berencana melakukan ekspansi lewat penambahan lini bisnis baru di bidang produksi kertas. Ekspansi tersebut dilakukan setelah emiten dengan ticker saham ALDO mengakuisisi PT Eco Paper Indonesia (EPI).

Emiten yang berbasis di Padalarang, Jawa Barat ini resmi mengakuisisi EPI setelah memborong 99% saham anak usaha induknya itu.

Perlu diketahui, Alkindo Naratama menginduk kepada PT Golden Arista International yang saat ini menjadi pemegang saham mayoritas ALDO sebesar 58,41%.


Saat ini Alkindo Naratama yang memproduksi kertas konversi mempunyai dua anak usaha eksisting yang bergerak di bidang usaha yang berbeda. Anak usaha tersebut antara lain PT Swisstex Naratama Indonesia (SNI) yang bergerak di bidang distribusi bahan kimia tekstil dan PT Alfa Polimer Indonesia (API) yang bergerak di bidang manufaktur polimer berupa lem kayu, lem kertas, dan pengeras kain.

Corporate Secretary Alkindo Naratama Kuswara menjelaskan akuisisi EPI dilakukan untuk mengantisipasi risiko kekurangan bahan baku kertas (core board) yang selama ini diambil dari pemasok kertas konversi termasuk salah satunya adalah EPI itu sendiri.

Dengan dilakukannya akuisisi ini, maka Alkindo Naratama bisa memastikan pasokan bahan baku dan adanya kontribusi tambahan dari EPI kepada laporan keuangan konsolidasi.

“Profil pelanggan EPI adalah perusahaan manufaktur kertas konversi, toko kertas, perusahaan percetakan, dan perusahaan manufaktur kardus. Penjualan ke pihak ketiga berkisar antara 80-90% dan ke pihak terafiliasi berkisar antara 10-20%,” kata Kuswara melalui keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) Rabu (6/2).

Lebih lanjut Kuswara bilang akuisisi EPI akan dilakukan oleh Alkindo Naratama dengan melakukan penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD) atau rights issue.

Aksi korporasi ini dengan menerbitkan sebanyak 550 juta saham baru dengan harga pelaksanaan Rp 365 per saham atau di bawah harga saham ALDO yang saat ini diperdagangkan di bursa dengan harga Rp 665 per saham.

Nantinya, Golden Arista International selaku induk usaha sekaligus pemegang saham mayoritas akan mengambil bagian dalam rights issue dengan mekanisme pemasukan saham atau transaksi inbreng yang nilainya setara dengan 99% saham EPI senilai Rp 198 miliar.

Adapun sisa dana yang diperoleh dari rights issue kali ini sebesar Rp 2,75 miliar nantinya akan digunakan untuk tambahan modal kerja perusahaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto