KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Alkindo Naratama Tbk (
ALDO) makin serius menggarap pasar kemasan kertas berwarna cokelat di tahun ini. Buktinya, perusahaan menambah mesin baru dengan kapasitas 600.000 ton hingga 800.000 ton per tahun yang beroperasi di Maret 2021. Saat ini, Alkindo memproduksi dua jenis kemasan kertas cokelat yakni
paper box untuk makanan dan
paper bag untuk tas belanja. Direktur Utama
ALDO Herwanto Sutanto mengatakan, di awal tahun 2021, perusahaan menambah mesin baru. Mesin ini dipasang pada akhir Februari dan bulan Maret sudah mulai beroperasi dengan kapasitas 600.000 ton hingga 800.000 ton per tahun.
Setelah melakukan percobaan penjualan, Sutanto mengakui produk kemasan ini direspon positif oleh pasar. Alkindo berencana untuk memasarkan produk kemasan kertas cokelat ini ini lewat skema
business to business (B2B) dan
business to costumer (B2C). "B2B kami menunjuk beberapa distributor di tiap daerah sama seperti strategi untuk produk kemasan FMCG. Lalu distribusi B2C dengan cara sales kami akan menyasar ke korporasi agak besar," kata dia kepada Kontan.co.id, Rabu (24/3).
Baca Juga: Kembangkan produk baru, Alkindo Naratama (ALDO) bidik kinerja naik 13% di 2021 Kendati tidak memerinci bagaimana penjualannya, Sutanto optimistis bahwa pasar
paper bag akan terus berkembang. Oleh karenanya,
ALDO sudah berencana untuk menambah kapasitas lagi secara bertahap. Sutanto berharap di semester II-2021, pandemi Covid-19 sudah lebih terkontrol dan vaksinasi berjalan lancar sehingga mobilitas masyarakat menjadi lebih banyak. Proyeksinya, jika mobilitas semakin tinggi tentu penjualan kemasan ini akan semakin moncer.
Di tahun ini, ALDO menyiapkan belanja modal atau
capital expenditure (capex) di kisaran Rp 170 miliar untuk kebutuhan seluruh entitas perusahaan di dalam grup. Sutanto mengakui capex akan lebih dominan PT Eco Paper Indonesia (EPI) dalam rangka menambah kapasitas pabrik. Maklum, bahan baku kertas cokelat untuk kemasan ini dipasok oleh EPI. Seiring dengan makin gencarnya penjualan dan penambahan kapasitas produksi, Sutanto mengungkapkan
ALDO membidik pertumbuhan penjualan secara konsolidasi hingga 30% yoy dan laba naik sekitar 50% yoy di sepanjang tahun ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari