KONTAN.CO.ID - Allianz Indonesia membedah soal memilih asuransi kesehatan yang standalone atau unit link. Meskipun sama-sama asuransi, keduanya memiliki manfaat dan target pasar yang berbeda. Beberapa waktu lalu Allianz Indonesia mengadakan workshop dengan tema “Health Insurance 101: Pilih Standalone atau Unit Link Rider?” untuk membantu generasi muda memahami pilihan antara asuransi kesehatan murni dan unit link. Meta Lakhsmi dari Allianz Life Indonesia menekankan bahwa sebelum fokus pada investasi, generasi muda perlu memprioritaskan dana darurat dan asuransi kesehatan.
“Generasi muda saat ini semakin sadar akan pentingnya investasi. Namun, jika melihat dari piramida finansial, dua hal mendasar yang sebenarnya perlu diutamakan adalah dana darurat dan asuransi. Kedua hal ini yang seringkali kurang diperhatikan. Tanpa perlindungan asuransi yang memadai, masalah kesehatan bisa saja menyebabkan beban keuangan yang besar karena biaya pengobatan," ungkapnya dalam workshop yang diadakan beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Banyak Bencana Alam, Allianz Indonesia Sebut Klaim Asuransi Harta Benda Masih Terjaga Survei terbaru menunjukkan bahwa banyak Gen-Z belum menyiapkan dana darurat dan mengabaikan alokasi untuk asuransi, yang dapat menjadi risiko finansial besar ketika menghadapi masalah kesehatan. Adapun, asuransi kesehatan ada dua yaitu asuransi kesehatan murni dan unit link. Pertama, asuransi kesehatan murni, atau standalone, menawarkan perlindungan yang fokus hanya pada biaya kesehatan tanpa elemen investasi. Ini biasanya lebih terjangkau di awal, meski premi bisa meningkat setiap tahun Kedua, asuransi unit link menggabungkan perlindungan kesehatan dengan elemen investasi, memungkinkan tambahan manfaat seperti asuransi penyakit kritis atau kecelakaan. Namun, nilai investasi pada produk ini dipengaruhi oleh fluktuasi pasar, yang seringkali menimbulkan kebingungan dan ekspektasi yang salah pada nasabah. Himawan Purnama, Country Chief Product Officer Allianz Life Indonesia, menjelaskan bahwa memilih jenis asuransi harus disesuaikan dengan kebutuhan individu dan tahap kehidupan.
Baca Juga: Per Maret, Klaim Ratio Asuransi Harta Benda Allianz Indonesia di Bawah 10% "Pilih dan sesuaikan asuransi kesehatan dengan kebutuhan masing-masing individu. Sebelum melakukan pembelian produk asuransi kesehatan, sebaiknya pahami terlebih dahulu kebutuhan proteksi dan bandingkan berbagai produk asuransi kesehatan sambil memperhatikan rekam jejak perusahaan asuransi tersebut," kata Himawan. Asuransi murni lebih cocok untuk mereka yang baru memulai karir, sementara unit link bisa menjadi pilihan bagi mereka yang lebih mapan dan memerlukan perlindungan lebih lengkap. Allianz Indonesia berharap dengan edukasi ini, generasi muda dapat membuat keputusan yang lebih cerdas tentang asuransi, sehingga mereka dapat melindungi masa depan finansial mereka dengan lebih baik. Sebagai informasi, Allianz memiliki beberapa produk asuransi kesehatan. Sebut saja diantaranya ada SmartHealth Care Premier Plus, Allianz Flexi Medical, SmartHealth Maxi Violet, dan SmartMed Premi.
Baca Juga: OJK Gelar Diskusi Bahas Penguatan Sektor Asuransi dan Dana Pensiun di Asia Adapun SmartHealth Care Premier Plus: Produk ini memberikan perlindungan kesehatan komprehensif dengan berbagai opsi plan dan wilayah pertanggungan. Manfaat utama termasuk pembayaran biaya perawatan sesuai tagihan dengan fasilitas cashless di jaringan rumah sakit rekanan, tanpa batasan kunjungan dokter dan konsultasi spesialis setelah rawat inap.
Sementara itu, Allianz Flexi Medica menawarkan perlindungan kesehatan yang fleksibel dengan fitur Flexi Benefit yang dapat digunakan untuk membayar klaim rawat jalan, ekses klaim, atau risiko sendiri (deductible). Lantas, SmartMed Premier adalah produk ini dirancang untuk memberikan perlindungan kesehatan yang luas dengan manfaat rawat inap, rawat jalan, dan pembedahan. Eko Endarto, perencana keuangan menambahkan bahwa apabila seseorang ingin mendapatkan asuransi dan juga investasi sekoaligus disarankan bukan menjadikan unitlink sebagai satu-satunya produk. Pasalnya, kalau investasi dan asuransi dijadikan satu, misalnya, lewat produk unitlink, maka manfaatnya tidak akan maksimal. "Kalau punya unitlink, lebih ke menabung untuk biaya asuransi empat lima tahun ke depan, sih, ya, Jadi, seperti top-up asuransi. Kalau, misalnya, tagihannya lebih besar dari dana kita, maka tinggal tambah saja ke situ," ungkapnya pada KONTAN. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Francisca bertha