JAKARTA. Pendapatan premi bruto Allianz Indonesia, gabungan PT Asuransi Allianz Life Indonesia dengan PT Asuransi Allianz Utama Indonesia, tembus hingga Rp 10,84 triliun di sepanjang tahun lalu. Pencapaian ini meningkat 19,6% kalau dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yakni Rp 9,07 triliun. Kontribusi premi dari bisnis asuransi jiwa masih mendominasi. Yaitu, sebanyak Rp 9,7 triliun atau naik 15,2% hingga akhir tahun lalu. Sementara, kontribusi premi dari bisnis asuransi umum masih sebesar Rp 1,14 triliun atau melesat 77% ketimbang tahun sebelumnya. "Tahun 2014 lalu merupakan tahun penuh tantangan bagi kami. Namun, dengan berbekal strategi usaha yang bertumpu pada kekuatan kanal multi-distribusi dan penguatan sisi operasional, kami berhasil melaluinya dengan sangat baik," ujar Joachim Wessling, Country Manager dan Direktur Utama Allianz Life Indonesia, Rabu (29/4). Hal ini juga tercermin dari pertumbuhan aset gabungannya (tidak termasuk unit usaha syariah), yakni sebanyak 25% dari Rp 23 triliun pada akhir tahun 2013 silam menjadi Rp 28,7 triliun per 31 Desember 2014. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Allianz Indonesia raup premi Rp 10,84 triliun
JAKARTA. Pendapatan premi bruto Allianz Indonesia, gabungan PT Asuransi Allianz Life Indonesia dengan PT Asuransi Allianz Utama Indonesia, tembus hingga Rp 10,84 triliun di sepanjang tahun lalu. Pencapaian ini meningkat 19,6% kalau dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yakni Rp 9,07 triliun. Kontribusi premi dari bisnis asuransi jiwa masih mendominasi. Yaitu, sebanyak Rp 9,7 triliun atau naik 15,2% hingga akhir tahun lalu. Sementara, kontribusi premi dari bisnis asuransi umum masih sebesar Rp 1,14 triliun atau melesat 77% ketimbang tahun sebelumnya. "Tahun 2014 lalu merupakan tahun penuh tantangan bagi kami. Namun, dengan berbekal strategi usaha yang bertumpu pada kekuatan kanal multi-distribusi dan penguatan sisi operasional, kami berhasil melaluinya dengan sangat baik," ujar Joachim Wessling, Country Manager dan Direktur Utama Allianz Life Indonesia, Rabu (29/4). Hal ini juga tercermin dari pertumbuhan aset gabungannya (tidak termasuk unit usaha syariah), yakni sebanyak 25% dari Rp 23 triliun pada akhir tahun 2013 silam menjadi Rp 28,7 triliun per 31 Desember 2014. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News