Allianz Indonesia Sebut Kenaikan Penyaluran KPR Mendongkrak Asuransi Properti



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan asuransi Allianz Indonesia menyebut, kenaikan penyaluran kredit pemilikan rumah (KPR) akan berdampak terhadap naiknya jumlah asuransi properti setelah dua tahun terakhir sempat menurun karena pandemi Covid-19.

Head of Commercial Underwriting Allianz Utama Indonesia Datien Widyastuti mengatakan, jumlah penyaluran kredit KPR dengan jumlah premi asuransi umum, khususnya properti, memiliki korelasi yang positif. Ditambah di beberapa bank, asuransi properti wajib diambil ketika nasabah mengambil produk KPR.

Alhasil, Allianz berhasil mencatatkan pertumbuhan premi asuransi properti sebesar 10% pada Agustus 2023, jika dibandingkan dengan tahun lalu.


Dia menyampaikan penyebab pertumbuhan itu didorong kondisi ekonomi Indonesia yang mulai kembali membaik setelah tiga tahun dilanda pandemi Covid-19.

Baca Juga: BI: Penyaluran Kredit Properti Naik Tipis Di Juli 2023

"Dengan demikian, properti menjadi salah satu jenis investasi yang sangat menguntungkan dan kembali stabil saat ini," ucapnya kepada Kontan.co.id, Selasa (12/9).

Datien menambahkan Allianz Indonesia berhasil mencatatkan kontribusi premi asuransi properti sebesar 12% dari total premi perusahaan pada Agustus 2023 secara year to date (YtD).

Mengenai target ke depan, Datien menyampaikan Allianz Indonesia memiliki aspirasi untuk lebih banyak mendapatkan bisnis asuransi properti dari sektor rumah tinggal, baik yang berasal dari bank karena KPR maupun yang melalui pembiayaan bank.

Baca Juga: Pendapatan Premi Asuransi Properti Menyusut

Allianz berniat menambah kerja sama dengan bank yang memberikan kredit kepemilikan rumah serta promosi melalui berbagai sumber baik dari televisi, media sosial, atau lainnya.

Datien juga menilai prospek bisnis asuransi properti masih positif. Asuransi properti dipicu pertumbuhan pada bisnis properti. Selain itu, saat ini banyak generasi milenial yang sudah mapan dari segi finansial.

"Dengan demikian, menjadi peluang besar untuk pertumbuhan industri asuransi umum, khususnya di sektor properti," kata Datien.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati