Allianz Life catatkan kinerja produk tradisional masih tumbuh signifikan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Asuransi Allianz Life Indonesia mencatat penjualan produk tradisional Allianz masih bertumbuh signifikan jika dibandingkan pada tahun sebelumnya. Hal itu ditopang oleh berbagai kanal distribusi karena adanya kebutuhan dan perlindungan asuransi yang beragam.

Chief Marketing Officer Allianz Life Indonesia Karin Zulkarnaen mengatakan, Allianz turut memberikan perlindungan asuransi jiwa tradisional mulai dari asuransi jiwa kredit, asuransi jiwa berjangka, asuransi jiwa berjangka syariah serta asuransi kesehatan tradisional seperti konvensional maupun syariah.

Baca Juga: Pasar syariah dinilai potensial, Sun Life perluas jaringan


Ia menambahkan, untuk asuransi jiwa kredit besaran premi tergantung dari besarnya pinjaman yang diambil melalui perbankan ataupun Lembaga Keuangan Mikro. Sementara asuransi jiwa berjangka adapun premi yang diberikan Rp 100.000 hingga Rp 500.000.

“Besaran premi asuransi jiwa berjangka berkisar Rp 100.000 sampai Rp 500.000, hal ini untuk produk MyProtection Jiwa Garda. Adapun uang pertanggungan yang diberi maksimal Rp 1,5 miliar," jelasnya kepada Kontan.co.id (3/5).

Karin bilang, adapun besaran premi asuransi jiwa berjangka syariah tergantung dari besarnya santunan asuransi yang diinginkan nasabah. Namun, nominal yang ditetapkan minimal Rp 50 juta.

Perlu diketahui, di tahun 2019 Allianz Life mencatat Asset Under Management (AUM) sebesar Rp 40,18 triliun, hal itu membuatnya naik 14% jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yakni hanya Rp 35,33 triliun. Hal itu termasuk dana kelolaan Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) Allianz.

Baca Juga: Kinerja bancassurance masih positif, BNI Life andalkan sejumlah produk

“Allianz menutup tahun 2019 dengan total AUM Rp 40,18 triliun atau naik 14% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang hanya Rp 35,33 triliun.Portfolio AUM Allianz Indonesia terdiri dari dana yang dikelola dari produk unit link sebesar 53%, asuransi jiwa dan kesehatan sebesar 25% serta DPLK sebesar 22%,” paparnya.

Terkait target, Karin mengatakan pihaknya fokus membidik nasabah, sebab di tengah situasi saat ini merupakan momen yang tepat untuk memberikan edukasi serta memperluas jumlah nasabah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi