Allianz Life perkuat jalur keagenan



JAKARTA. Di tengah pasar asuransi yang makin ketat, PT Allianz Life Indonesia masih percaya diri bisa bersaing di bisnis jasa keuangan. Termasuk di bisnis asuransi kesehatan dan produk kumpulan. 

Direktur Operasional Allianz Health and Corporate Solutions Todd Shiwart mengatakan, penguatan jalur distribusi akan menjadi agenda tahun ini. Di antaranya adalah penguatan tenaga pemasaran di jalur agensi. 

Dari 15.000 agen yang dimiliki Allianz saat ini, sebanyak 4.000 agen memasarkan produk ke pasar korporasi. Di tahun ini, ia menargetkan jumlah tersebut bisa naik menjadi 4.400 sampai 4.600 orang. "Kami mengejar kenaikan antara 10% sampai dengan 15%," kata Todd, Jumat (22/5). 


Selain dari agensi, Allianz Health akan makin memperkuat jalur distribusi broker. Meski bukan jalur baru, penjualan melalui broker selama ini belum maksimal.  Allianz Health menyiapkan sejumlah strategi untuk meningkatkan kerja sama dengan broker asuransi termasuk dengan meningkatkan layanan. "Di Februari lalu kami pun baru mengangkat kepala kanal distribusi brokerage," ungkap Todd. 

Todd menambahkan, Allianz juga akan meningkatkan infrastruktur teknologi informasi di back offce. Hal ini dilakukan untuk membuat layanan lebih cepat dan efektif. 

Untuk mengantisipasi dampak kehadiran Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, Allianz Health menyiapkan sejumlah langkah. Head of Operation Allianz Health Angelia Agustine menyebut, selama ini nasabah masih cocok dengan produk idemnity dari Allianz. Sehingga tak ada halangan dengan skema dari BPJS Kesehatan yang mengusung layanan managed care

Hal ini tak lepas dari keleluasaan nasabah mereka dalam memilih tempat berobat. Terlebih Allianz telah bekerja sama dengan lebih dari 770 provider kesehatan.

Meski begitu, bila minat nasabah terhadap skema managed care terus meningkat, maka Allianz bisa mengambil opsi merilis produk dengan skema yang serupa dengan BPJS Kesehatan. "Untuk produk managed care saat ini masih dalam wacana," kata Angelia. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia