Allianz persiapkan spin off unit syariah



JAKARTA. Jika tidak ada aral melintang, Allianz Indonesia bakal memisahkan unit usaha syariahnya paling lambat pada tahun 2013 mendatang. Allianz bakal memisahkan unit syariah karena Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) memang berencana membuat aturan khusus tentang spin off tersebut.

Selain itu, kata Direktur Utama Asuransi Allianz Life Indonesia Joachim Wessling, unit usaha syariah berkembang pesat sejak pertama kali ditekuni Allianz lima tahun lalu. "Kami berharap, pemisahan unit usaha dengan induk usaha akan mendorong percepatan pertumbuhan bisnis Allianz," kata Joachim, akhir pekan lalu.

Namun, upaya spin off tetap akan menunggu kebijakan Biro Perasuransian Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK). Apabila regulasi yang ditunggu-tunggu baru terbit pada tahun 2014, pemisahan unit usaha baru akan dilakukan tahun itu.


Saat ini, perusahaan asuransi asal Jerman ini masih terus mempercantik bisnis syariahnya, sambil menunggu aturan tentang pemisahan unit usaha tersebut keluar. Agar lebih percaya diri, Allianz juga mematok target untuk mendongkrak permodalan unit usaha syariah hingga menembus Rp 500 miliar.

Sebetulnya, unit usaha syariah Allianz telah mengantongi modal lebih dari Rp 100 miliar atau empat kali lipat di atas ketentuan permodalan perusahaan asuransi dengan unit usaha syariah. "Dengan menunggu 2 tahun-3 tahun, kami akan lebih percaya diri lagi mengelola bisnis syariah secara terpisah," imbuh Joachim.

Kontribusi unit usaha syariah Allianz terus meningkat. Di tahun ini, Allianz menargetkan bisnis syariah menyumbang 6%-8% dari total premi bruto. Tahun depan , Allianz menargetkan kontribusi bisnis syariah meningkat menjadi 8%-10% dari total premi bruto. Optimisme ini realistis jika melihat kontribusi syariah terhadap total bisnis baru mencapai 34%.

Sekadar informasi, per September 2011, Allianz Life membukukan pendapatan premi bruto sebesar Rp 4,7 triliun atau naik 38% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Sementara, pendapatan premi bruto syariah mencapai Rp 284,4 miliar. Jalur distribusi kerjasama dengan perbankan atawa bancassurance menopang 60% perolehan premi Allianz.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini