JAKARTA. Allianz SE, induk dari kelompok usaha Allianz, mengantongi laba operasional sebesar 10,40 miliar euro hingga akhir tahun lalu. Angka itu tumbuh tipis, yakni 3,3% jika dibandingkan dengan posisi tahun sebelumnya. Di antaranya, sebesar 429 juta euro merupakan laba Allianz Group di Asia Pasifik atau meningkat 17% ketimbang tahun sebelumnya. Secara keseluruhan, pendapatan perusahaan asuransi yang berbasis di Jerman tersebut terkerek 10,4% pada akhir tahun lalu, yaitu dari 110,77 miliar euro menjadi 122,25 miliar euro. "Kondisi geopolitik, gejolak pasar yang berkelanjutan dan penurunan lanjutan suku bunga tahun lalu memicu pertumbuhan ekonomi global lebih rendah dari yang diharapkan," ujar Michael Diekmann, CEO Allianz SE melalui siaran pers, Rabu (11/3). Namun demikian, ia mengklaim, pihaknya masih mampu mencapai hasil yang memuaskan dalam pendapatan, laba operasional maupun laba bersih. Pertumbuhan kuat dialami Allianz di wilayah Asia Pasifik. Total pendapatan Allianz Asia Pasifik sebesar 7,9 miliar euro atau naik 9,7%, dan perolehan laba operasionalnya meningkat 17%.
Dari sisi pendapatan premi bruto, segmen asuransi umum berkontribusi sebesar 48,32 miliar euro. Tumbuh tipis 3,7% ketimbang tahun sebelumnya, yakni 46,58 miliar euro. Bisnis asuransi umum di Asia Pasifik juga menunjukkan hasil yang memuaskan dengan peningkatan premi bruto gabungan sebesar 9% atau menjadi 1,4 miliar euro. "Tingkat pertumbuhan ini mungkin akan lebih tinggi lagi, kalau mengecualikan efek nilai tukar mata uang asing," terang dia. Sementara itu, pada segmen asuransi jiwa dan kesehatan, premi bruto yang dikantongi Allianz mencapai 67,33 miliar euro atau naik melesat 18,6%. Di Asia Pasifik, lini usaha asuransi jiwa dan kesehatan sendiri berkontribusi sebesar 6,4 miliar euro atau meningkat 9% dari tahun sebelumnya yang hanya sekitar 5,9 miliar euro.