JAKARTA. PT Allianz Utama tengah menunggu suntikan modal tambahan sebesar Rp 40 miliar. Dengan tambahan dana itu, perusahaan patungan antara Allianz Asia Pacific & Africa GmbH dan Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) pada akhir tahun akan memiliki modal Rp 158 miliar. Angka tersebut jauh di atas batas persyaratan modal minimum per asuransi yang dipatok Rp 70 miliar.Menurut Daniel Neo, Presiden Direktur Allianz Utama, komitmen modal tambahan itu datang dari pemegang saham. Sebenarnya modal sebesar Rp 118 miliar sudah dicairkan pada semester pertama. Karena suntikan modal itu pula, Risk Based Capital (RBC) Allianz Utama yang awalnya 85%, per akhir Juni mencapai 169%. "Ini rekor RBC terbesar kami," ungkap Daniel pada awal minggu ini. Nah diharapkan tambahan modal akan cair setelah September ini. Dengan begitu tingkat RBC Allianz Utama mencapai target 180%. Asal tahu saja, pada aturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) mematok tingkat RBC minimum adalah 120%. Selain meningkatkan RBC, modal tambahan akan membantu kinerja Allianz Utama Indonesia hingga akhir tahun 2012.Sementara itu, sampai semester pertama, premi bruto yang berhasil dikumpulkan Allianz Utama mencapai Rp 290 miliar, atau merosot 27,6% dibandingkan dengan periode sama tahun 2011. Adapun komposisi preminya adalah sebagai berikut: asuransi kendaraan bermotor 27,9%, properti 27,2%, marine cargo 11%, engineering 5,9% dan asuransi aneka 27,9%. Penurunan premi bruto terjadi karena Allianz Utama melakukan restrukturisasi bisnis, disiplin underwriting, serta penyeleksian risiko lebih ketat. "Tahun ini kami akan fokus menggarap pasar ritel dan mengutamakan linis bisnis yang memberikan profit bagus," ungkap Daniel pada awal pekan ini.Saat ini komposisi premi Allianz Utama, ritel 30% dan korporasi 70%. Diharapkan pada 2015, porsi ritel bisa menembus 55% dari portofolio bisnis.
Allianz Utama akan dapat suntikan modal Rp 40 M
JAKARTA. PT Allianz Utama tengah menunggu suntikan modal tambahan sebesar Rp 40 miliar. Dengan tambahan dana itu, perusahaan patungan antara Allianz Asia Pacific & Africa GmbH dan Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) pada akhir tahun akan memiliki modal Rp 158 miliar. Angka tersebut jauh di atas batas persyaratan modal minimum per asuransi yang dipatok Rp 70 miliar.Menurut Daniel Neo, Presiden Direktur Allianz Utama, komitmen modal tambahan itu datang dari pemegang saham. Sebenarnya modal sebesar Rp 118 miliar sudah dicairkan pada semester pertama. Karena suntikan modal itu pula, Risk Based Capital (RBC) Allianz Utama yang awalnya 85%, per akhir Juni mencapai 169%. "Ini rekor RBC terbesar kami," ungkap Daniel pada awal minggu ini. Nah diharapkan tambahan modal akan cair setelah September ini. Dengan begitu tingkat RBC Allianz Utama mencapai target 180%. Asal tahu saja, pada aturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) mematok tingkat RBC minimum adalah 120%. Selain meningkatkan RBC, modal tambahan akan membantu kinerja Allianz Utama Indonesia hingga akhir tahun 2012.Sementara itu, sampai semester pertama, premi bruto yang berhasil dikumpulkan Allianz Utama mencapai Rp 290 miliar, atau merosot 27,6% dibandingkan dengan periode sama tahun 2011. Adapun komposisi preminya adalah sebagai berikut: asuransi kendaraan bermotor 27,9%, properti 27,2%, marine cargo 11%, engineering 5,9% dan asuransi aneka 27,9%. Penurunan premi bruto terjadi karena Allianz Utama melakukan restrukturisasi bisnis, disiplin underwriting, serta penyeleksian risiko lebih ketat. "Tahun ini kami akan fokus menggarap pasar ritel dan mengutamakan linis bisnis yang memberikan profit bagus," ungkap Daniel pada awal pekan ini.Saat ini komposisi premi Allianz Utama, ritel 30% dan korporasi 70%. Diharapkan pada 2015, porsi ritel bisa menembus 55% dari portofolio bisnis.