KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI) telah mencatatkan laba tahun berjalan selama
semester I 2024 senilai Rp 200,59 miliar. Capaian tersebut turun 7,24% secara tahunan. Jika mengutip laporan bulanan bank, penurunan laba tersebut lebih banyak dipengaruhi oleh pembentukan
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) atau impairment dalam periode Januari 2024 hingga Juni 2024. Beban impairment yang dimiliki Allo Bank tercatat naik 84% YoY menjadi Rp 30,98 miliar. Meski laba turun, b
ank milik CT Group ini masih bisa meningkatkan pendapatan bunga bersih di kala beban bunga meningkat. Allo Bank mencatat pendapatan bunga bersih sepanjang semester I mencapai Rp 528,61 miliar dari periode sama tahun lalu yang senilai Rp 491,93 miliar. Baca Juga: Suku Bunga Allo Bank Bikin Senang Sementara itu, pendapatan berbasis komisi yang dimiliki Allo Bank juga meningkat menjadi senilai Rp 10,76 miliar. Sebagai perbandingan, pada periode sama tahun lalu, pendapatan berbasis komisi yang dicatat Allo Bank hanya Rp 5 miliar.
Dari sisi fungsi intermediasi, Allo Bank juga masih mampu meningkatkan penyaluran kredit. Hingga Juni 2024, penyaluran kredit Allo Bank tercatat senilai Rp 8,02 triliun sedangkan pada periode sama tahun lalu, penyaluran kreditnya senilai Rp 7,43 triliun.
Untuk simpanan sendiri, Allo Bank mencatat Dana Pihak Ketiga (DPK) justru turun sekitar 5,3% YoY menjadi Rp 4,58 triliun. Di mana, instrumen deposito tetap menjadi yang mendominasi dengan senilai Rp 3,91 triliun.
Meski demikian, total ekuitas yang dimiliki oleh Allo Bank tercatat semakin memadai dengan adanya peningkatan. Per Juni 2024, total ekuitas Allo Bank senilai Rp 7,07 triliun dari tahun sebelumnya senilai Rp 6,76 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Putri Werdiningsih