JAKARTA. PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) mengerem rencana ekspansi tahun ini. Emiten ini hanya menyiapkan anggaran belanja modal alias capital expenditure (capex) sebesar Rp 1,5 triliun atau turun 50% dari tahun lalu sebesar Rp 3 triliun. Direktur Keuangan CPIN Ong Mei Siang mengatakan, permintaan untuk pakan ternak maupun anak ayam usia sehari (DOC) pada tahun ini belum menunjukkan pertumbuhan signifikan. Sementara dari kapasitas produksi, CPIN masih dapat memenuhi seluruh permintaan. Alhasil, "Capex tahun ini lebih banyak ke maintenance," ujar dia. Selain itu, CPIN masih memiliki sisa laba bersih tahun lalu yang bisa dijadikan sumber dana belanja modal. Perusahaan ini juga punya pinjaman sindikasi dari 15 bank senilai total US$ 400 juta. Bank yang terlibat menyalurkan kredit adalah Bank ANZ Indonesia, Bank Central Asia (BCA), Bank CIMB Niaga, Bank DBS Indonesia, Bank Mandiri, Sumitomo Mitsui Banking Corporation, Singapore Branch Bank Sumitomo Mitsui Indonesia, dan Rabobank Hong Kong.
Alokasi belanja modal CPIN turun 50%
JAKARTA. PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) mengerem rencana ekspansi tahun ini. Emiten ini hanya menyiapkan anggaran belanja modal alias capital expenditure (capex) sebesar Rp 1,5 triliun atau turun 50% dari tahun lalu sebesar Rp 3 triliun. Direktur Keuangan CPIN Ong Mei Siang mengatakan, permintaan untuk pakan ternak maupun anak ayam usia sehari (DOC) pada tahun ini belum menunjukkan pertumbuhan signifikan. Sementara dari kapasitas produksi, CPIN masih dapat memenuhi seluruh permintaan. Alhasil, "Capex tahun ini lebih banyak ke maintenance," ujar dia. Selain itu, CPIN masih memiliki sisa laba bersih tahun lalu yang bisa dijadikan sumber dana belanja modal. Perusahaan ini juga punya pinjaman sindikasi dari 15 bank senilai total US$ 400 juta. Bank yang terlibat menyalurkan kredit adalah Bank ANZ Indonesia, Bank Central Asia (BCA), Bank CIMB Niaga, Bank DBS Indonesia, Bank Mandiri, Sumitomo Mitsui Banking Corporation, Singapore Branch Bank Sumitomo Mitsui Indonesia, dan Rabobank Hong Kong.