KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Realisasi penyaluran dana program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) ke perbankan cukup maksimal. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat per akhir 2020 lalu dari total alokasi dana sebesar Rp 66,75 triliun di Bank BUMN, Bank Daerah dan Bank Syariah sudah mencapai Rp 328,85 triliun. Itu artinya, bank-bank di Tanah Air telah berhasil menyalurkan 4,85 kali dari total alokasi dana. Kendati demikian, hal itu sejatinya belum mampu mendorong pertumbuhan kredit secara industri. Berdasarkan catatan Bank Indonesia (BI) pada tahun lalu kredit perbankan terkontraksi cukup dalam yakni -2,41% secara tahunan atau year on year (yoy). Menurut Gubernur BI Perry Warjiyo hal ini disebabkan oleh permintaan kredit yang terbilang rendah. "Sekaligus, persepsi risiko perbankan," terangnya dalam Pengumuman Hasil RDG Bulanan BI, Kamis (21/1).
Alokasi dana PEN belum dongkrak kredit, begini kata bankir
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Realisasi penyaluran dana program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) ke perbankan cukup maksimal. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat per akhir 2020 lalu dari total alokasi dana sebesar Rp 66,75 triliun di Bank BUMN, Bank Daerah dan Bank Syariah sudah mencapai Rp 328,85 triliun. Itu artinya, bank-bank di Tanah Air telah berhasil menyalurkan 4,85 kali dari total alokasi dana. Kendati demikian, hal itu sejatinya belum mampu mendorong pertumbuhan kredit secara industri. Berdasarkan catatan Bank Indonesia (BI) pada tahun lalu kredit perbankan terkontraksi cukup dalam yakni -2,41% secara tahunan atau year on year (yoy). Menurut Gubernur BI Perry Warjiyo hal ini disebabkan oleh permintaan kredit yang terbilang rendah. "Sekaligus, persepsi risiko perbankan," terangnya dalam Pengumuman Hasil RDG Bulanan BI, Kamis (21/1).