JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) hingga saat ini belum bisa memutuskan kapasitas produksi dan pembagian alokasi gas Blok Masela. Pasalnya pemerintah masih menunggu mulainya pre-desain dasar rancang bangun atau Pre-Front End Engineering Design (FEED) Inpex Corp. Wakil Menteri ESDM, Arcandra Tahar bilang pemerintah telah memberikan dua opsi terkait kapasitas produksi Blok Masela yaitu opsi pertama terdiri dari LNG 7,5 juta ton per tahun plus gas pipa 474 mmscfd dan opsi kedua LNG sebesar 9,5 juta ton per tahun plus gas pipa 150 mmscfd. Nah, kapasitas produksi akan diputuskan sesuai hasil Pre-FEED. Masalahnya hingga saat ini Inpex belum juga melakukan Pre-FEED. "Pre-FEEDnya belum. Itu bagian dari yang akan distudikan Pre-FEED," ujar Arcandra Rabu (8/2). Dengan Pre-FEED lokasi proyek Blok Masela bisa diketahui, kapasitas produksi, dan pembeli gasnya.
Alokasi gas Masela tunggu proposal desain dasar
JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) hingga saat ini belum bisa memutuskan kapasitas produksi dan pembagian alokasi gas Blok Masela. Pasalnya pemerintah masih menunggu mulainya pre-desain dasar rancang bangun atau Pre-Front End Engineering Design (FEED) Inpex Corp. Wakil Menteri ESDM, Arcandra Tahar bilang pemerintah telah memberikan dua opsi terkait kapasitas produksi Blok Masela yaitu opsi pertama terdiri dari LNG 7,5 juta ton per tahun plus gas pipa 474 mmscfd dan opsi kedua LNG sebesar 9,5 juta ton per tahun plus gas pipa 150 mmscfd. Nah, kapasitas produksi akan diputuskan sesuai hasil Pre-FEED. Masalahnya hingga saat ini Inpex belum juga melakukan Pre-FEED. "Pre-FEEDnya belum. Itu bagian dari yang akan distudikan Pre-FEED," ujar Arcandra Rabu (8/2). Dengan Pre-FEED lokasi proyek Blok Masela bisa diketahui, kapasitas produksi, dan pembeli gasnya.