KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Banyak pilihan
alternative coin (altcoin) menjadikan investor uang kripto perlu semakin selektif dalam melirik aset kripto ke depan. Salah satu pertimbangannya, bisa dilihat dari fundamental dan likuiditas aset kripto itu sendiri. CEO Triv.co.id Gabriel Rey mengungkapkan kalau sebelumnya Tron kerap digadang-gadang sebagai pesaing Ethereum, ditambah lagi fokus kedua uang kripto tersebut serupa yakni menyasar bisnis
entertainment dan konten hiburan. "Hanya kalau dilihat dari ekosistemnya, Tron masih sangat jauh dari Ethereum. Jadi meskipun
fee-nya lebih rendah, orang-orang belum mau beralih ke Tron," jelas Rey kepada Kontan, Jumat (26/2).
Baca Juga: Rumuskan uang digital, BI akan bikin Central Bank Digital Currency (CBDC) Meskipun altcoin besutan Justin Sun ini diklaim lebih murah, lebih cepat dan bakal menjadi 'next Ethereum killer', namun Rey menekankan kalau Ethereum masih lebih likuid dibandingkan altcoin lainnya. Apalagi, komunitas Ethereum sudah sangat banyak dengan ekosistem yang sudah terbentuk. "Bahkan dari jumlah pengguna aktif Tron dengan Ethereum selisih sangat jauh, sehingga nggak mungkin Tron bisa membalap Ethereum," tegasnya. Rey juga membandingkan posisi Tron dengan Doge Coin, yang cukup jauh. Untuk transaksi di Indonesia, Rey menjelaskan kalau Doge Coin lebih banyak dilirik dibandingkan Tron. "Kalau pakai skala, Doge ada diurutan kelima, sedangkan Tron bisa di atas urutan 12," jelasnya. Untuk jangka panjang, Rey mengaku belum merekomendasikan Tron. Namun, untuk jangka pendek uang kripto yang satu ini masih memungkinkan untuk dilirik khususnya
short term trade untuk mendapatkan profit. "Perlu diingat, (Tron) masih 100% koin spekulan dan bergantung ke Justin Sun untuk membuat
hype news. Andaikan terjadi sesuatu pada Justin, otomatis harganya bisa
drop," ingatnya.
Baca Juga: Bitcoin merosot 6%, menuju pekan terburuk sejak Maret 2020 COO Tokocrypto Teguh Kurniawan Harmanda memandang Tron tidak sekuat Ethereum atau Polkadot. Meskipun turunan dari ERC20 milik Ethereum, namun Tron punya protokol sendiri. Tron juga mengklaim kalau memiliki banyak
node sendiri, sehingga bisa mencapai 2.000 TPS.
"Secara
development masih kurang populer dibandingkan Ethereum pastinya," jelas Harmanda kepada Kontan, Jumat (26/2). Dia pun berbagi tipis, sebelum berinvestasi altcoin ada baiknya investor mencari altcoin yang memiliki
project dan mempunyai identitas dalam pengembangannya. Selain itu juga, tidak terlalu muluk dalam hal pemasaran atau
marketing saat menjelaskan bisnis modelnya. Selain itu, perlu juga diketahui siapa yang menjalankan
project tersebut, dilihat dari sisi
historical orang tersebut dan peranannya di industri
blokchain technology. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Tendi Mahadi