Alternatif pengganti suku bunga LIBOR



KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Cepat atau lambat, suku bunga London Interbank Offer Rate (LIBOR) tidak akan lagi menjadi patokan utama bagi pasar keuangan dunia. Pasar derivatif suku bunga pun perlu mencari alternatif acuan jika suatu saat LIBOR tidak lagi digunakan.

Setelah skandal manipulasi suku bunga LIBOR saat krisis keuangan global pada 2007-2009 silam terkuak, regulator keuangan dunia mendorong bank maupun investor mengadopsi alternatif untuk LIBOR. Sebab mereka mendapatkan komitmen dari kelompok atau panel bank yang menjadi penentu bunga LIBOR untuk memperhitungkan LIBOR sampai akhir 2021.

Menurut David Bowman, Penasihat Senior di The Federal Reserve, salah satu pilihan untuk bunga acuan alternatif adalah Secured Overnight Funding Rate (SOFR) yang meluncur 3 April 2018 lalu. SOFR dikembangkan The Federal Reserve of New York dan Office of Financial Research.


Namun, SOFR masih kurang memiliki daya tarik, sehingga pelaku pasar keuangan enggan beralih ke SOFR. Padahal SOFR dianggap bebas risiko dan lebih mencerminkan bunga pasar. Tapi, sebagian melihat bunga overnight SOFR masih lebih volatil dibandingkan pergerakan LIBOR.

"Tetapi bagi yang ingin tetap menggunakan LIBOR, tetap harus menggabungkan bahasa kontrak untuk membantu dan mengurangi risiko jika LIBOR gagal," kata Bowman seperti dikutip Reuters.

Selama ini, LIBOR menjadi tolok ukur bunga atas produk keuangan dalam denominasi dollar AS senilai US$ 200 triliun. Bunga tersebut juga menjadi acuan swap suku bunga.

Secara global dari berbagai denominasi mata uang, produk keuangan yang menjadikan LIBOR sebagai acuan bunga, nilainya lebih banyak lagi yakni sebanyak US$ 350 triliun.

Menurut Bowman, perlu ada beberapa rencana cadangan jika LIBOR tidak digunakan lagi sebagai acuan untuk kontrak swap suku bunga.

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie