Alternative Coin Pilihan Saat Harga Bitcoin Sudah Kemahalan



KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Tren bullish Bitcoin (BTC) membawa katalis positif bagi Alternative Coin (Altcoin). Aset kripto alternatif dipandang bakal semakin dilirik karena efek lonjakan harga bitcoin bisa membawa migrasi ke Altcoin dengan harga yang lebih terjangkau.

Chief Executive Officer (CEO) Triv, Gabriel Rey, mengamati, Bitcoin tembus level tertinggi alias All Time High (ATH) utamanya dilatarbelakangi kemenangan Trump yang membawa asa regulasi kripto lebih mendukung. Harga yang meningkat pesat tersebut berefek pula pada meningkatnya dominasi Bitcoin saat ini yang hampir mencapai 60%.

Mengutip Coimarketcap, Bitcoin mencapai level tertingginya di US$93.434 pada 12 November 2024 lalu. Jumat (15/11) pukul 17.45 WIB, harga Bitcoin berada di posisi US$89.136, terpantau sudah naik sekitar 110,80% year to date (YtD).


Gabriel mencontohkan, rencana Trump memecat Ketua Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) AS, Gery Gensler dipandang salah satu kebijakan yang bakal memuluskan prospek aset-aset kripto. Hal itu mengingat Gery sering kali banyak menuntut perusahaan kripto dan dianggap menghalangi inovasi yang ada di aset kripto seperti persetujuan ETF Bitcoin yang sebelumnya terus ditunda.

Baca Juga: Dominasi BTC Bukti Semakin Banyak Investor Beli Bitcoin

Namun demikian, investor sebaiknya jangan hanya terfokus pada Bitcoin yang prospeknya dinilai sangat menjanjikan. Alternative coin (Altcoin) juga menarik dicermati seperti meme coin dan berbasis Artificial Intelegence (AI).

Berdasarkan data Triv, dalam sepekan terakhir, banyak investor mulai masuk ke altcoin bernuansa meme coin dan AI. Misalnya, The AI Prophecy (ACT) yang harganya sudah naik lebih dari 2.300% dalam sepekan.

‘’Oleh karena itu, trader jangka pendek sangat disarankan untuk melihat spekulasi di meme coin dan AI yang minggu ini mengalami kenaikan signifikan,’’ imbuh Gabriel kepada Kontan.co.id, Jumat (15/11).

Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuabi memandang, sebaiknya investor memang masuk ke altcoin yang harganya lebih terjangkau. Sebab, harga Bitcoin sudah sangat mahal dan sangat berpotensi jatuh karena dianggap telah melampaui level wajarnya.

Ibrahim menuturkan bahwa kenaikan bitcoin belakangan ini sangat dipengaruhi oleh faktor politis karena Trump menang. Hal itu karena Donald Trump merupakan sosok yang pro industri kripto dan bahkan meluncurkan perusahaan aset kripto, World Liberty Financial.

Baca Juga: Menyongsong Indonesia Emas 2045, Pasar Modal Indonesia Berada di Tangan Generasi Muda

Oleh karena itu, sebaiknya investor jangan dulu beli bitcoin karena ada kemungkinan besar kenaikan harga hanyalah semu dan naiknya itu tidak wajar. Lebih baik menunggu sampai nanti ada kepastian pelantikan Trump di Januari 2025.

‘’Pemula harus hati-hati mungkin saat naik harganya ini orang-orang pada senyum, tapi barulah nanti kalau harganya jatuh akan banyak masalah. Sehingga, carilah aset kripto yang lebih murah terutama untuk melatih pemula melakukan transaksi di kripto,’’ sebut Ibrahim kepada Kontan.co.id, Jumat (15/11).

Trader Tokocrypto, Fyqieh Fachrur menyebutkan, terdapat beberapa alternative coin yang dapat dicermati investor saat tren bullish bitcoin. Koin-koin tersebut yakni ZKSync ($ZK), ENA ($sUSDe), $SOL, $ADA, $XRP, $PEPE, $AVAX, $APT, $ARB, $OP, $POL, serta SUI.

Fyqieh menjelaskan, prospek dari beberapa altcoin yang dianalisis tersebut antara lain ZK dan XRP, menunjukkan potensi yang cukup menarik, baik dari sisi harga maupun perkembangan proyek.

Baca Juga: Elon Musk Beri Kejutan! Kembali Mendukung Dogecoin di Tengah Lonjakan Harga Bitcoin

Pada chart ZK, harga saat ini berada di antara level support US$ 0,1306 dan resistance US$ 0,1608, dengan potensi kenaikan sebesar 22.93%, jika berhasil menembus resistance. Hal ini didukung oleh volume yang stabil dan RSI yang moderat, menunjukkan momentum bullish yang memungkinkan kenaikan lebih lanjut.

‘’Proyek ZK sendiri didukung oleh pengembangan teknologi zkSync yang semakin populer dalam ranah DeFi, membuatnya memiliki potensi jangka panjang di industri blockchain,’’ kata Fyqieh kepada Kontan.co.id, Jumat (15/11).

Untuk XRP, lanjut Fyqieh, chart menunjukkan lonjakan harga signifikan dengan target resistance pada US$ 0.9654, yang menawarkan potensi kenaikan sebesar 35,73% dari harga saat ini. Volume tinggi dan RSI yang mencapai level overbought di 85,82 menandakan adanya minat beli yang kuat meski risiko koreksi tetap perlu diwaspadai.

Proyek XRP didukung oleh ekosistem pembayaran lintas batas yang terus berkembang, khususnya di kalangan institusi, memperkuat posisinya sebagai salah satu proyek yang relevan dalam ruang blockchain.

‘’Secara keseluruhan, kedua altcoin ini memiliki prospek menarik untuk diperhatikan, baik dari sisi teknis yang menunjukkan potensi kenaikan harga maupun dari fundamental proyek yang menawarkan nilai tambah di bidang masing-masing,’’ tutur Fyqieh.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati