Dunia digital yang berkembang begitu pesat, ternyata tak dibarengi dengan jumlah sumber daya manusia yang memiliki kualitas kompeten pada bidang tersebut. Kurangnya talenta teknologi tersebut membuat profesi ini menjadi salah satu yang paling dicari. Apalagi kini perusahaan digital di Indonesia semakin bertambah jumlahnya. Permintaan yang begitu tinggi namun minimnya sumber daya, membuat profesi
engineer menjadi salah satu profesi dengan gaji tertinggi. Berawal dari permasalahan tersebut, Alterra pun ingin berpartisipasi untuk memberikan solusi yang jitu, sekaligus berkontribusi untuk negeri. Alterra Academy (ALTA) yang merupakan anak perusahaan dari Alterra, adalah sebuah program
bootcamp atau inkubator bagi setiap individu yang memiliki ketertarikan pada bidang teknologi informasi. Melalui Alterra Academy, kini kesempatan menjadi seorang
engineer bisa didapatkan oleh siapa saja. Alterra Academy membuka pintu lebarnya kepada semua individu yang ingin memahami teknologi informasi secara lebih dalam. Baik individu yang memiliki latar belakang IT maupun non-IT, semua bisa mengikut seleksi program yang terbagi menjadi dua kategori yaitu,
Software Engineer atau
Quality Engineer.
Untuk mengikuti program ini, semua individu tak akan dipungut biaya apapun. Pelatihan akan berlangsung selama 3 bulan di Malang, diberi uang saku, dan disiapkan akomodasi. Selesai program pun para peserta dijamin bisa langsung bekerja sebagai
engineer. Bulan ini, Alterra Academy akan memulai
batch 4, dengan jumlah lulusan yang sudah mencapai lebih dari 50 orang pada
batch-batch sebelumnya. Kini Alterra Academy bergerak untuk mengenalkan programnya ke pelosok negeri, sekaligus untuk menjaring talenta baru dari segala penjuru. Belum lama ini, Alterra Academy berpartisipasi pada acara Festival Teknologi Informasi dan Komunikasi 2019 hasil kolaborasi antara Relawan TIK dengan Pemerintah Daerah Kepulauan Bangka Belitung yang dilangsungkan pada tanggal 23-24 November 2019 lalu. “Kami ingin mengajak teman-teman Relawan TIK Nasional untuk ikut berkolaborasi Bersama Alterra Academy dalam mewujudkan gerakan #SejutaProgrammer demi mencetak
tech talent andal dan berkualitas” Ujar David Boy Tonara, Academy Enabler Alterra Academy di saat pertemuan
leaders Relawan TIK Nasional.
Sesi workshop “Pengenalan dan Implementasi RESTFul API” bersama Muhammad Ismail selaku Academy Specialist Alterra Academy
Bertempat di Kampus STMIK Atma Luhur Pangkal Pinang, Festival TIK 2019 mengangkat tema “Perkembangan Pariwisata dan UMKM Indonesia Melalui Peran Literasi Digital Era Industri 4.0.” Festival ini pun diisi dengan berbagai seminar nasional,
workshop, pameran di bidang teknologi informasi dan komunikasi, pagelaran budaya, hingga kegiatan sosial. Pada kesempatan itu Muhammad Ismail, Academy Specialist Alterra Academy, menjadi salah satu narasumber dari sesi
workshop bertajuk “Pengenalan dan Implementasi RESTFul API.” Muhammad Ismail mengatakan bahwa, “Di Industri 4.0 ini,
programmer harus dapat menyediakan
API yang dapat mengakomodasi kebutuhan
partner. Dengan mengimplementasi
RESTFul API maka semakin banyak kolaborasi yang dapat terjadi.” Acara tersebut pun dihadiri dan dibuka oleh Gubernur Bangka, Bapak Erzaldi Rosman dan Sekertaris Jenderal Kementrian Kominfo, Ibu Rosarita Niken Widiastuti, beserta jajaran pejabat lainnya. Pada malam penganugerahan yang diadakan pada hari Sabtu, 23 November 2019, bertempat di Aula STMIK Luhur, Bangka, pemerintah provinsi Jambi diwakili oleh Kepala Dinas Kominfo Provinsi Jambi Bapak Ir. Nurachmat Herlambang mendapatkan penghargaan dari RTIK Nasional. Penghargaan ini sebagai bentuk apresiasi besarnya dukungan pemerintah provinsi Jambi dalam kegiatan Relawan TIK. Menurut Sabri Yanto, Dewan Pembina RTIK provinsi Jambi, salah satu bentuk dukungan konkret dalam agenda Relawan TIK adalah ketika Gubernur Jambi Bapak Fachrori Umar mendukung Relawan TIK untuk berkolaborasi bersama Dinas Kominfo Provinsi Jambi dan Alterra Academy dalam mewujudkan gerakan #SejutaProgrammer. Dimana Jambi merupakan provinsi pertama yang meluncurkan gerakan ini di Indonesia. “Pemprov Jambi berterima kasih dan sekaligus mengapresiasi terciptanya kolaborasi bersama Alterra Academy melalui gerakan #SejutaProgrammer ini. Kami berharap di masa mendatang dapat melakukan kerja sama dan kolaborasi yang lebih besar lagi di samping gerakan tersebut.” Ujar Ir. Nurachmat Herlambang, Kepala Dinas Kominfo Provinsi Jambi yang ditemui terpisah setelah acara. Program #SejutaProgrammer yang diusung oleh
Alterra Academy merupakan bentuk kontribusi yang diberikan Alterra untuk Indonesia, dengan cara menciptakan talenta teknologi baru yang berkualitas, siap bersaing, serta mampu memberikan kontribusinya dalam membangun negeri di industri 4.0 ini. Alterra melalui Alterra Academy pun hadir untuk menjadi solusi atas permasalahan jumlah talenta teknologi dalam ekosistem perusahaan teknologi yang minim. Hal ini juga menjadi salah satu rintangan yang dihadapi pemerintah untuk mewujudkan program 1000
startup digital. Alterra percaya bahwa solusi tepat yang dibutuhkan adalah membuat
coding bootcamp dengan desain kurikulum yang mengajarkan berbagai
skill yang dibutuhkan industri saat ini.
Slamet Santoso, Direktur Pemberdayaan Informatika Kementrian Kominfo, pada salah satu seminar mengatakan sangat mendukung gerakan #SejutaProgrammer yang diinisiasi oleh Alterra Academy dan berharap dapat berkolaborasi dengan program SMK koding di kemudian hari. Alterra Academy pun membuka kelas
Training for Trainer untuk para praktisi pendidikan (dosen/guru). Diharapkan setelah mengikuti kelas tersebut, para praktisi bisa membuka kelas pada instansinya masing-masing. Alterra Academy terus konsisten untuk melahirkan talenta baru, dan untuk kedepannya diharapkan semakin banyak individu yang tergerak dan tertarik untuk menekuni bidang teknologi informasi.
Alterra adalah perusahaan teknologi di Indonesia yang memfokuskan bisnisnya pada bidang atau ekosistem
billing (transaksi dan tagihan), serta teknologi pembayaran. Alterra merupakan
holding company yang mengawali perjalanannya sebagai
startup aggregator pembayaran
online, berfokus pada penjualan pulsa dan pembayaran tagihan untuk
end user (B2C) dengan nama Sepulsa. Lalu mulai melebarkan sayap melalui lini bisnis lain seperti,
bill payment aggregator yang bernama Alterra Bills, dengan model
business to business (B2B). Hingga saat ini, Alterra telah bekerja sama dengan lebih dari 20
marketplace dan dapat memproses transaksi hingga mencapai 20 juta transaksi perbulannya. Alterra terus konsisten untuk melanjutkan dan mengembangkan inisiatif bisnisnya demi menjadi
leading company dalam menginovasi ekosistem
bill dan
payment di Indonesia. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Indah Sulistyorini