KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Layanan Urun Dana Indonesia (ALUDI) memproyeksikan industri securities crowdfunding (SCF) akan tetap tumbuh positif pada tahun 2026. Perkiraan tersebut didukung oleh tren historis jumlah dana yang dihimpun terus meningkat dari Rp 1,12 triliun pada 2023 menjadi Rp 1,53 triliun hingga 2024 dan tahun 2025 menjadi Rp 1,93 triliun. Berdasarkan data demografi industri saat ini, ALUDI menyebut bahwa ada tiga sektor yang mendominasi dan berpotensi untuk terus digarap.
Pertama, sektor Food and Beverage (FnB) yang merupakan salah satu sektor terbesar dengan porsi signifikan dalam distribusi penerbit.
Baca Juga: Aludi Catat Dana yang Dihimpun Securities Crowdfunding Rp 1,7 Triliun per Juni 2025 Kedua, konsumen dan ritel yang dinilai tetap menarik karena sifatnya yang defensif dan didorong oleh kebutuhan sehari-hari. Ketiga, sektor teknologi dan layanan digital yang diprediksi akan menjadi motor utama pertumbuhan bisnis SCF karena permintaan tinggi akan otomatisasi bisnis. Sekretaris Jenderal ALUDI, Patrick Gunadi menyebutkan bahwa UMKM memiliki potensi besar untuk didanai melalui skema SCF. "SCF menjadi solusi nyata bagi UMKM untuk mendapatkan pendanaan di 2026," ujarnya kepada Kontan pada Senin (22/12/25). Ia juga menyebutkan sejumlah potensi peluang yang perlu diperhatikan industri urun dana pada tahun mendarang.
Baca Juga: Aludi Sebut Industri Urun Dana Sudah Mulai Melirik Program Pemerintah Peluang tersebut meliputi, peningkatan literasi digital, instrumen syariah, dan dukungan pemerintah untuk menguatkan akses permodalan bagi wirausaha melalui lembaga pembiayaan alternatif. Kendati demikian, para pelaku usaha SCF perlu memperhatikan sejumlah tantangan yang akan mereka hadapi. Oleh sebab itu, ALUDI menyarankan sejumlah langkah yang dapat dilakukan, yaitu mitigasi risiko untuk membangun kepercayaan investor terhadap situasi landskap investasi dan edukasi investor karena masyarakat masih awam dengan mekanisme bagi hasil dan risiko investasi ekuitas.
Baca Juga: Aludi Sebut Penyelenggara Urun Dana Perlu Upaya Ini dalam Memitigasi Risiko Pendanaan Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News