KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga aluminium akan tertekan paling dalam di antara semua logam industri, setelah Amerika Serikat (AS) menerapkan tarif impor produk China. Presiden AS Donald Trump menerapkan tarif impor sekitar US$ 60 miliar bagi produk China. Andri Hardianto, analis PT Asia Tradepoint Futures mengatakan dari penetapan tarif impor AS kepada China tersebut, harga aluminium jadi yang paling tertekan dibanding nikel dan tembaga. Harga aluminium berpotensi terkoreksi paling besar karena ekspor terbesar China ke AS berupa aluminium. Andri menyebut ekspor aluminium sebesar 17% dari total ekspor China ke AS. Sementara, porsi ekspor China ke AS untuk nikel hanya 2%. "Jadi pelaku pasar di China memperkirakan yang paling terkena dampak dari kebijakan ini adalah aluminium," paparnya, Jumat (23/3).
Aluminium bakal paling tertekan di antara logam industri
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga aluminium akan tertekan paling dalam di antara semua logam industri, setelah Amerika Serikat (AS) menerapkan tarif impor produk China. Presiden AS Donald Trump menerapkan tarif impor sekitar US$ 60 miliar bagi produk China. Andri Hardianto, analis PT Asia Tradepoint Futures mengatakan dari penetapan tarif impor AS kepada China tersebut, harga aluminium jadi yang paling tertekan dibanding nikel dan tembaga. Harga aluminium berpotensi terkoreksi paling besar karena ekspor terbesar China ke AS berupa aluminium. Andri menyebut ekspor aluminium sebesar 17% dari total ekspor China ke AS. Sementara, porsi ekspor China ke AS untuk nikel hanya 2%. "Jadi pelaku pasar di China memperkirakan yang paling terkena dampak dari kebijakan ini adalah aluminium," paparnya, Jumat (23/3).