Aluminium bisa menguat ke US$ 1.700 per metrik ton



JAKARTA. Peluang kenaikan harga aluminium terbuka lebar tahun ini dengan dukungan sentimen dari Eropa dan China. Mengutip Bloomberg, Jumat (1/4) harga aluminium kontrak pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange menguat 1,05% ke level US$ 1.536 per metrik ton dibanding sehari sebelumnya.

Aluminium hanya naik tipis 0,86% pada kuartal pertama tahun ini. Namun hingga akhir tahun, aluminium berpotensi terus menanjak.

Deddy Yusuf Siregar, Analis PT Asia Tradepoint Futures memprediksi aluminium akan bergerak menguat, apalagi jika China terus menunjukkan perbaikan ekonomi. "Bila data ekonomi China tetap positif, ini akan memberi dorongan bagi harga aluminium," lanjutnya.


Di samping itu, aluminium mendapat dukungan dari Eropa. Produsen otomotif di Eropa akan meningkatkan kandungan aluminium daur ulang pada mobil buatan mereka dari level 140 ke level 180. Hal ini dilakukan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca.

Isu ketidakpastian suku bunga The Fed tentu masih akan membayangi harga aluminium. Namun, jika serapan dari pasar Eropa tetap konsisten, Deddy memprediksi harga aluminium akhir tahun ini akan mencapai US$ 1.700 per metrik ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto