JAKARTA. Aluminium masih akan bergerak di bawah tekanan sepanjang kuartal ketiga tahun ini. Pasalnya, stimulus ekonomi di berbagai negara belum terlihat efeknya. Mengutip Bloomberg, Jumat (5/8) pukul 17.19 WIB, harga aluminium kontrak pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange (LME) menguat 1,3% ke level US$ 1.644 per metrik ton dibanding sehari sebelumnya dan cenderung bergerak flat dalam sepekan terakhir. Andri Hardianto, analis PT Asia Tradepoint Futures memaparkan, sebagai komoditas industri, aluminium tidak bisa mengesampingkan sentimen dari China. Apalagi, China merupakan produsen sekaligus konsumen aluminium terbesar di dunia.
Aluminium masih di bawah tekanan kuartal ketiga
JAKARTA. Aluminium masih akan bergerak di bawah tekanan sepanjang kuartal ketiga tahun ini. Pasalnya, stimulus ekonomi di berbagai negara belum terlihat efeknya. Mengutip Bloomberg, Jumat (5/8) pukul 17.19 WIB, harga aluminium kontrak pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange (LME) menguat 1,3% ke level US$ 1.644 per metrik ton dibanding sehari sebelumnya dan cenderung bergerak flat dalam sepekan terakhir. Andri Hardianto, analis PT Asia Tradepoint Futures memaparkan, sebagai komoditas industri, aluminium tidak bisa mengesampingkan sentimen dari China. Apalagi, China merupakan produsen sekaligus konsumen aluminium terbesar di dunia.