KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Walaupun posisinya semakin terancam setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memberlakukan bea impor, tetapi pasar aluminium sejatinya masih memiliki katalis positif. Bahkan, kekhawatiran perang dagang yang tengah merebak belakangan berpeluang menguntungkan komoditas. “Sejarah mencatat perang dagang lebih banyak merugikan ekonomi AS,” ungkap Wahyu Tribowo Laksono, analis PT Central Capital Futures. Ia melihat nantinya isu perang dagang tidak akan berpengaruh banyak. Ketika kekhawatiran merebak mau tidak mau dollar AS pasti akan tertekan, dan itu bisa menjadi katalis positif bagi harga komoditas termasuk aluminium. Apalagi tren pelemahan greenback masih terbuka lebar setelah The Fed memutuskan hanya akan menaikkan suku bunga sebanyak tiga kali tahun ini.
Aluminium masih punya sokongan fundamental
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Walaupun posisinya semakin terancam setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memberlakukan bea impor, tetapi pasar aluminium sejatinya masih memiliki katalis positif. Bahkan, kekhawatiran perang dagang yang tengah merebak belakangan berpeluang menguntungkan komoditas. “Sejarah mencatat perang dagang lebih banyak merugikan ekonomi AS,” ungkap Wahyu Tribowo Laksono, analis PT Central Capital Futures. Ia melihat nantinya isu perang dagang tidak akan berpengaruh banyak. Ketika kekhawatiran merebak mau tidak mau dollar AS pasti akan tertekan, dan itu bisa menjadi katalis positif bagi harga komoditas termasuk aluminium. Apalagi tren pelemahan greenback masih terbuka lebar setelah The Fed memutuskan hanya akan menaikkan suku bunga sebanyak tiga kali tahun ini.