JAKARTA. Harga aluminium menguat lantaran smelter China mengurangi kapasitas produksinya. Hal tersebut mendorong ekspektasi adanya defisit di China sebagai negara konsumen terbesar di dunia. Mengutip Bloomberg, Kamis (20/7) pukul 11.36 waktu Shanghai, harga aluminium kontrak pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange menguat 0,4% ke level US$ 1.928 per metrik ton dibanding sehari sebelumnya. Pabrik peleburan aluminium alias smelter China mengambil tindakan untuk mengurangi kapasitas produksinya. Wang Rong, Analis Guotai Junan Futures mengatakan, hal itu menguatkan ekspektasi pasar bahkan akan ada pemangkasan hingga 3 juta ton kapasitas ilegal.
Aluminium naik seiring pemangkasan kapasitas China
JAKARTA. Harga aluminium menguat lantaran smelter China mengurangi kapasitas produksinya. Hal tersebut mendorong ekspektasi adanya defisit di China sebagai negara konsumen terbesar di dunia. Mengutip Bloomberg, Kamis (20/7) pukul 11.36 waktu Shanghai, harga aluminium kontrak pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange menguat 0,4% ke level US$ 1.928 per metrik ton dibanding sehari sebelumnya. Pabrik peleburan aluminium alias smelter China mengambil tindakan untuk mengurangi kapasitas produksinya. Wang Rong, Analis Guotai Junan Futures mengatakan, hal itu menguatkan ekspektasi pasar bahkan akan ada pemangkasan hingga 3 juta ton kapasitas ilegal.