KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasokan yang berlebih di bursa China menggerus harga aluminium. Apalagi, ada isu proteksionisme dagang di Amerika Serikat yang memungkinkan produksi aluminium di negara tersebut bakal meroket. Akibatnya, harga aluminium diperkirakan bisa menghadapi koreksi panjang. Mengutip Reuters, Jumat (26/1), harga aluminium di London Metal Exchange untuk kontrak bergulir tiga bulan turun 0,58% ke US 2.228 per metrik ton pukul 02.21 GMT. Koreksi harga aluminium merespons laporan stok logam industri ini di Shanghai Futures Exchange (ShFE) yang terus naik. Per Jumat pekan lalu, pasokan mencapai 783.759 ton, naik dari posisi setahun lalu di 653.411 ton. Bahkan produsen aluminium AS, Alcoa memproyeksikan, produksi aluminium China tahun ini akan surplus 1,5-1,7 juta ton.
Aluminium turun dipicu ancaman suplai berlebih
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasokan yang berlebih di bursa China menggerus harga aluminium. Apalagi, ada isu proteksionisme dagang di Amerika Serikat yang memungkinkan produksi aluminium di negara tersebut bakal meroket. Akibatnya, harga aluminium diperkirakan bisa menghadapi koreksi panjang. Mengutip Reuters, Jumat (26/1), harga aluminium di London Metal Exchange untuk kontrak bergulir tiga bulan turun 0,58% ke US 2.228 per metrik ton pukul 02.21 GMT. Koreksi harga aluminium merespons laporan stok logam industri ini di Shanghai Futures Exchange (ShFE) yang terus naik. Per Jumat pekan lalu, pasokan mencapai 783.759 ton, naik dari posisi setahun lalu di 653.411 ton. Bahkan produsen aluminium AS, Alcoa memproyeksikan, produksi aluminium China tahun ini akan surplus 1,5-1,7 juta ton.