JAKARTA. Kabar akuisisi Bank Tabungan Negara (BTN) oleh bank sekeluarga (BUMN) kembali menyeruak. Kali ini, Bank Mandiri dianggap telah mendapat persetujuan pemerintah untuk mengambil alih BTN."Pemerintah minta diagendakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) mengenai perubahan pemegang saham BTN. Bank Mandiri akan menggantikan saham dwiwarna yang ada di BTN," ucap sumber KONTAN.Pernyataan sumber itu diperkuat dalam surat Nomor: SR-2014/MBU/2014 tanggal 27 Maret 2014 tertanda Gatot Trihargo, Deputi Bidang Usaha Jasa Kementerian BUMN yang ditujukan ke direktur utama BTN pada 11 April 2014. Isi surat itu menyatakan, "Kami selaku Pemegang Saham Seri A Dwiwarna mengusulkan penambahan agenda RUPSLB yaitu Persetujuan Prinsip atas Perubahan Pemegang Saham Perseroan."Atas surat itu, sumber KONTAN tersebut mempertanyakan, jika memang Bank Mandiri berminat ambil alih saham Pemerintah, kenapa hal tersebut harus dilakukan secara tertutup? "Kenapa tidak terbuka? Siapa tahu ada pihak lain yang berminat," terang Sumber itu.Dia beranggapan, keputusan akuisisi BTN ada campur tangan dari tokoh berinisial AM. Inisial tersebut pun mengerucut ke Agus DW Martowardojo, Gubernur Bank Indonesia yang sebelumnya pernah menjabat sebagai Direktur Utama Bank Mandiri. Pada masa kepemimpinan Agus, Bank Mandiri juga telah memiliki niat untuk mengakuisisi BTN. "Dari dulu, AM ada minat ambil BTN," tambah si Sumber. Saat berita ini diturunkan, baik Bank Mandiri, BTN, maupun pihak kementerian BUMN tidak merespons panggilan dari KONTAN.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
AM aktor dibalik akuisisi BTN oleh Bank Mandiri
JAKARTA. Kabar akuisisi Bank Tabungan Negara (BTN) oleh bank sekeluarga (BUMN) kembali menyeruak. Kali ini, Bank Mandiri dianggap telah mendapat persetujuan pemerintah untuk mengambil alih BTN."Pemerintah minta diagendakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) mengenai perubahan pemegang saham BTN. Bank Mandiri akan menggantikan saham dwiwarna yang ada di BTN," ucap sumber KONTAN.Pernyataan sumber itu diperkuat dalam surat Nomor: SR-2014/MBU/2014 tanggal 27 Maret 2014 tertanda Gatot Trihargo, Deputi Bidang Usaha Jasa Kementerian BUMN yang ditujukan ke direktur utama BTN pada 11 April 2014. Isi surat itu menyatakan, "Kami selaku Pemegang Saham Seri A Dwiwarna mengusulkan penambahan agenda RUPSLB yaitu Persetujuan Prinsip atas Perubahan Pemegang Saham Perseroan."Atas surat itu, sumber KONTAN tersebut mempertanyakan, jika memang Bank Mandiri berminat ambil alih saham Pemerintah, kenapa hal tersebut harus dilakukan secara tertutup? "Kenapa tidak terbuka? Siapa tahu ada pihak lain yang berminat," terang Sumber itu.Dia beranggapan, keputusan akuisisi BTN ada campur tangan dari tokoh berinisial AM. Inisial tersebut pun mengerucut ke Agus DW Martowardojo, Gubernur Bank Indonesia yang sebelumnya pernah menjabat sebagai Direktur Utama Bank Mandiri. Pada masa kepemimpinan Agus, Bank Mandiri juga telah memiliki niat untuk mengakuisisi BTN. "Dari dulu, AM ada minat ambil BTN," tambah si Sumber. Saat berita ini diturunkan, baik Bank Mandiri, BTN, maupun pihak kementerian BUMN tidak merespons panggilan dari KONTAN.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News