AMAG ajukan izin asuransi penerbangan dan kredit



JAKARTA. Pelaku usaha asuransi penerbangan siap-siap kedatangan pesaing baru. Saat ini, PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk (AMAG) tengah mengajukan izin untuk meramaikan bisnis asuransi penerbangan. Jika tidak ada aral melintang, produk ini akan meluncur tahun depan.

Linda J Delhaye, Direktur Utama AMAG mengatakan, pihaknya tengah mengajukan izin untuk produk asuransi penerbangan. “Sudah kami ajukan. Saat ini, sedang dalam proses di Otoritas Jasa Keuangan,” ujarnya ditemui KONTAN di kantornya, Kamis (13/11).

Menurut dia, prospek pasar asuransi penerbangan sangat menggiurkan, mengingat Indonesia sebagai salah satu pasar menjanjikan bagi industri penerbangan di dunia. Ceruk pasar asuransi penerbangan juga masih sangat besar, karena belum banyak industri asuransi kerugian yang bermain di sektor ini.


AMAG sendiri sudah memiliki jaringan kerja sama dengan maskapai penerbangan dalam negeri untuk menjamin risiko kecelakaan diri awak dan penumpang, termasuk juga risiko kesehatan. “Jadi, memang peluangnya terbuka untuk melanjutkan kerja sama,” terang dia.

Selain asuransi penerbangan, tahun depan, AMAG juga berencana memasarkan produk asuransi kredit. Upaya menggarap lini usaha asuransi kredit ini lantaran rencana regulator untuk memperluas cakupan bisnis perusahaan pembiayaan (multifinance) dari saat ini terbatas pada sewa guna usaha, pembiayaan konsumen, kartu kredit dan anjak piutang ke pembiayaan multi guna, infrastruktur dan lain-lain.

“Tidak hanya itu, kami juga melihat peluang besar untuk menggarap asuransi kredit, baik langsung maupun tidak langsung, seperti bank garansi. Kredit-kredit investasi mengalir cukup besar dari bank, peluang ini yang bisa kami manfaatkan,” imbuh Herdi Santoso, Direktur Operasional AMAG.

Sekadar informasi, sejauh ini, portfolio bisnis AMAG banyak berkonsentrasi pada asuransi kendaraan bermotor, yaitu sebanyak 60%. Kemudian, lini usaha asuransi kesehatan sebesar 25%, kebakaran 6% - 7% dan sisanya berasal dari asuransi kecelakaan diri, perjalanan, pengangkutan, rangka kapal dan lain sebagainya.

Sampai kuartal ketiga, AMAG mengantongi pendapatan premi bruto hingga Rp 430,5 miliar atau naik tipis 3,5% ketimbang periode yang sama tahun lalu. Dari sisi laba bersih, perseroan mengantongi laba Rp 91,8 miliar atau terkoreksi tipis ketimbang realisasi laba kuartal ketiga tahun lalu, yakni Rp 92,4 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hendra Gunawan