KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Aman Agrindo Tbk (
GULA) optimistis mampu mencetak kinerja moncer di tahun 2023. Di mana, perusahaan menargetkan pendapatan dan laba bersih untuk tahun 2023 naik di kisaran 50%-80% ketimbang capaian tahun lalu. Direktur Utama Aman Agrindo Andreas Utomo menjelaskan, momentum positif harga gula sejak awal tahun menjadi salah satu pendorong pertumbuhan kinerja keuangan. Andreas memproyeksi pertumbuhan pendapatan pada akhir 2023 bisa menyentuh kisaran Rp330 miliar Rp -340 miliar. Sebelumnya, GULA mencatatkan penjualan mencapai Rp180,86 miliar, dengan laba bruto Rp 12,7 miliar pada 2022.
Harapannya, laba bersih pun sanggup mencapai Rp15 miliar sampai Rp 20 miliar pada akhir tahun nanti, naik tajam dari capaian laba bersih periode 2022 yang tercatat Rp1,55 miliar. Seperti diketahui, berdasarkan tradingeconomics, harga gula internasional yang pada awal tahun sempat berada di level 18,96 sen dolar AS per pon, naik menjadi kisaran 20 sen dolar AS per pon pada akhir kuartal pertama 2023, kemudian diproyeksi menebus 26 sen dolar AS per pon pada pertengahan 2023.
Baca Juga: Aman Agrindo (GULA) Menyiapkan Capex Hingga Rp 50 Miliar di Tahun 2023 "Selain kenaikan harga gula, kami memang sedang menggenjot penjualan. Kuartal pertama 2023 pun penjualan kami naik 93%" ungkap Andreas dalam siaran pers, Kamis (8/6). Terlebih, GULA tengah berproses membangun pabrik gula baru untuk meningkatkan kapasitas produksi, serta mencoba melakukan akuisisi pabrik gula yang telah beroperasi. Target pabrik baru akan selesai di kuartal III-2023. Jika sudah jadi, bisa meningkatkan kapasitas produksi GULA bisa mencapai 500 ton per hari. Andreas mengatakan pihaknya juga berupaya mendukung upaya pemerintah dalam memenuhi kebutuhan gula yang sangat tinggi. Terlebih lagi, gula merupakan bahan pangan pokok yang sangat dibutuhkan masyarakat dan industri. Cerahnya industri gula nasional juga disuarakan Badan Pangan Nasional (Bapanas)/National Food Agency (NFA) yang merasa optimistis ketersediaan gula pada tahun ini aman dan terkendali. Optimisme itu muncul seiring dengan telah dimulainya masa giling tebu yang meningkatkan pasokan gula dalam negeri akan meningkat signifikan. Kondisi ini baik untuk menjaga stabilisasi pasokan dan harga gula nasional.
Berdasarkan Prognosa Pangan Nasional, rencana produksi gula konsumsi pada musim giling tahun ini sebesar 2,6 juta ton atau lebih tinggi dari produksi tahun 2022 sebanyak 2,4 juta ton sesuai data Kementerian Pertanian. Adapun kebutuhan gula nasional sebesar 3,4 juta ton dalam satu tahun sehingga tetap dibutuhkan pengadaan dari luar untuk menutupi kekurangannya. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari