Amana Holdings & Citifin lirik asuransi patungan



JAKARTA. Amana Holdings melirik pembentukan perusahaan asuransi patungan alias joint venture dengan Citifin Multi Finance Syariah. Niat perusahaan raksasa yang berbasis di Srilanka tersebut disampaikan dalam pertemuan kedua belah pihak dengan pemegang saham Citifin, akhir tahun lalu.

Sekretaris Perusahaan Citifin Yulian Ma'Mun membenarkan hal tersebut. Ia bilang, pihaknya memang mengundang investor untuk membentuk perusahaan asuransi patungan. “Sebetulnya, investor yang kami undang berasal darimana saja, dalam maupun luar negeri. Kebetulan akhir tahun ada pembicaraan dengan investor Srilanka, mereka tertarik. Namun, masih dalam pembahasan,” imbuh dia, kemarin.

Menurut Ma'Mun, bakal calon mitra strategisnya itu memiliki bisnis sektor keuangan berbasis syariah, seperti bank syariah, asuransi syariah dan modal ventura syariah. Itu artinya, dengan menggandeng Amana Holdings, Citifin boleh lega karena memiliki mitra yang piawai dalam bisnis asuransi.


Cita-cita Citifin membentuk perusahaan asuransi patungan untuk menggarap bisnis asuransi kerugian di lini usaha kendaraan bermotor. Citifin merupakan perusahaan pembiayaan yang lebih dari 80% di antaranya mengalir ke pembiayaan kendaraan bermotor roda empat baik mobil bekas maupun baru.

Selama ini, kata Ma'Mun, pihaknya merogoh kocek sekitar Rp 1,2 miliar per bulan untuk membayar premi asuransi kendaraan bermotor ke perusahaan asuransi kerugian yang menjadi mitra bisnisnya. “Nah, bisnis pembiayaan kami berkembang. Artinya, premi asuransi yang dibayarkan akan besar nantinya. Ini peluang bagi kami untuk menggarap bisnis asuransi kerugian,” pungkas Ma'Mun.

Namun demikian, Citifin akan membentuk asuransi kerugian yang tidak hanya berkutat di lini usaha asuransi kendaraan bermotor, tetapi juga lini bisnis asuransi kerugian lainnya. Rencananya, Citifin ingin menguasai kepemilikan asuransi patungan yang akan ia bentuk sebanyak 60% dan sisanya mengandalkan investor.

Seperti Citifin yang beroperasi penuh sebagai perusahaan pembiayaan syariah, asuransi patungan yang dibentuk nantinya itu akan berbasis syariah. “Kami harapkan, kalau sudah terjadi kesepakatan, tahun ini juga bisa dimulai prosesnya. Sehingga, bisa cepat berjalan,” tutur dia.

Sekadar informasi, mayoritas saham Citifin sebanyak 84,22% dikempit oleh investor perorangan, yakni H Norhin. Sisanya, 15,76% dikantongi oleh Dana Pensiun Bersama Perusahaan Air Minum Seluruh Indonesia dan 0,02% oleh PT Prima Nusa Adyadana. Sebelum diakuisisi H Norhin, Citifin bernama Marannu International Finance dan hanya memiliki unit usaha syariah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Uji Agung Santosa