KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jakarta dan sekitarnya semakin sering menerima guyuran hujan pada musim hujan ini. Tidak tertutup kemungkinan, curah hujan yang semakin meningkat menimbulkan genangan-genangan air di ibukota. Nah, keadaan ini mau tidak mau memunculkan pertanyaan pada sebagian pemilik mobil listrik.
Bagi pemilik mobil listrik, melintasi jalan yang digenangi air banjir menjadi tantangan tersendiri.
Apabila kurang hati-hati, pemilik mobil listrik harus mengeluarkan kocek dalam-dalam untuk melakukan perbaikan. Namun, sesungguhnya mereka tidak perlu cemas berlebihan. Baca Juga: Wuling Luncurkan Almaz Hybrid, Kendaraan Hybrid Pertama Wuling di Indonesia "Perlu diketahui, baterai pada mobil listrik bersifat kering dan ada pelindungnya, tidak seperti pada ponsel,” kata Service Head Auto 2000 Jayakarta, Hendra Laksmono kepada Kompas.com beberapa waktu lalu. Artinya, setiap mobil listrik sudah dirancang memiliki kemampuan mampu menghadapi curah hujan yang tinggi. Kendaraan elektrik itu juga dirancang untuk mampu melewati genangan air. Namun, pengemudi mobil listrik sebaiknya tak nekat menerobos genangan air yang tinggi. “Paling tidak, jangan sampai setengah ban. Jika nekat, kemungkinan air memasuki bagian-bagian berbahaya di balik kap mesin mobil listrik terbuka lebar. Pada akhirnya, kendaraan bisa mengalami mogok,” kata Hendra. Teknisi ini juga mengatakan, jika mobil listrik mati, aliran listrik akan tetap hidup untuk mengaktifkan alarm, anti maling, dan lain sebagainya. Baca Juga: Setelah Kebut Kendaraan Hibrida, Indonesia Bisa Genjot Mobil Listrik Berbasis Baterai