KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Saraswanti Anugerah Makmur Tbk (SAMF) mencari sejumlah cara untuk mengamankan stok bahan baku pupuk. Salah satunya, Saraswanti kembali menjalin kerja sama dengan Eurochem, perusahaan bahan kimia pertanian dari Swiss. CEO Saraswanti Anugerah Makmur, Yahya Taufik menyatakan, pihaknya kembali menjalin kerja sama dengan EuroChem untuk pengadaan bahan baku pupuk selama 2023 dengan volume sekitar 200.000 ton.
“Adapun secara total volume kebutuhan bahan baku SAMF per tahun kurang lebih 600.000 ton yang dipasok oleh beberapa suplier,” ujarnya kepada Kontan.co.id, Senin (3/4). Yahya mengakui, strategi mengamankan pasokan bahan baku ini juga karena menimbang masih adanya dampak dari perang Rusia dan Ukraina terhadap supply chain bahan baku pupuk. Namun, dia menegaskan, SAMF telah mengamankan pemenuhan kebutuhan bahan baku dengan kontrak dari beberapa supplier. “Strategi ini adalah sebagai upaya untuk mengantisipasi kondisi global yang masih dalam pemulihan dan tren permintaan pupuk yang masih sangat tinggi hingga saat ini,” terangnya.
Baca Juga: Tahun Ini, Saraswanti Anugerah Makmur (SAMF) Targetkan Pertumbuhan Penjualan 20% Dia berharap melalui upaya tersebut, fokus bisnis SAMF pada jasa perkebunan yang terintegrasi dapat segera terwujud. Dengan ini, Saraswanti dapat memetik keuntungan dan arus kas yang lebih baik yang pada akhirnya meningkatkan nilai tambah bagi stakeholder. Di sepanjang tahun ini, SAMF merencanakan belanja modal sekitar Rp 110 miliar, yang akan dipergunakan untuk perluasan lahan pabrik, penambahan mesin produksi, kantor cabang dan riset. Agenda bisnis ini dilakukan Saraswanti lantaran melihat permintaan pupuk yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Di tahun lalu, SAMF mencatatkan performa yang baik ditopang oleh bisnis pupuk. Penjualan SAMF menembus Rp 3,68 triliun, jauh melampaui target penjualan Rp 2,88 triliun, atau mencatatkan kenaikan pertumbuhan penjualan sekitar 99% dibandingkan penjualan tahun 2021 sebesar Rp 1,85 triliun. Capaian total produksi SAMF di tahun 2022, lantaran Saraswanti dapat memastikan keandalan pabrik, jaminan pasokan bahan baku, dan kehandalan distribusi baik dari sisi bahan baku maupun produk di tengah ketidakpastian ekonomi global.
“Sehingga diharapkan, dengan adanya kepastian bahan baku pupuk, maka proses produksi akan berjalan lancar, dan kami mampu memenuhi permintaan pupuk selama tahun 2023 yang terus mengalami peningkatan,” ujar Yahya. Nah, sejalan dengan pertumbuhan pendapatan dan maraknya bisnis pupuk di tahun ini, SAMF menargetkan pertumbuhan penjualan sekitar 20% menjadi Rp 4,4 triliun.
Baca Juga: Saraswanti Anugerah (SAMF) Amankan Bahan Baku Pupuk, Bidik Penjualan Rp 4,4 Triliun Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Khomarul Hidayat