KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tahun 2024 menjadi momentum penting bagi para investor. Pada tahun ini para investor harus menjaga portofolio mereka di tengah penyelenggaraan hajatan pemilihan umum (pemilu). Pemodal perlu menerapkan strategi investasi agar tetap bisa menghasilkan cuan yang optimal di tahun politik. Kepala Riset Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Robertus Yanuar Hardy mencermati, terdapat kecenderungan indeks saham bergerak stagnan atau menurun di tahun ini. Namun, indeks biasanya akan membaik setelah ada kejelasan hasil pemilu.
Baca Juga: Getol Menggarap Pembangkit EBT, Intip Rekomendasi Saham Kencana Energi (KEEN) Berikut Dia meyakini, potensi meningkatnya volatilitas pada paruh pertama 2024 tidak akan berdampak besar terhadap penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Arah IHSG kemungkinan didukung saham sektor sektor ritel, konsumsi, dan saham energi terbarukan. "Di separuh pertama 2024, kami merekomendasikan strategi alokasi aset lebih konservatif," terang Robertus, Rabu (3/1). Ia melihat adanya potensi pelonggaran kebijakan moneter bank sentral pada paruh kedua 2024. Bank Indonesia (BI) diprediksi menerapkan kebijakan moneter yang pro-pertumbuhan pada periode ini. Jika digabungkan dengan sentimen kepastian hasil pemilu, Mirae Asset Sekuritas menyarankan strategi alokasi aset yang lebih agresif di paruh kedua tahun 2024.
Baca Juga: Aset Saham Menjadi Pilihan Investasi Menarik di Tahun Politik Untuk itu, Mirae Asset Sekuritas tahun ini memberikan rekomendasi khusus ke beberapa saham. Di sektor perbankan, Mirae menjatuhkan pilihan ke saham
BBCA dan
BBRI. Di sektor telekomunikasi, ada
TLKM dan
ISAT. Lalu di sektor otomotif, saham
ASII bisa menjadi pilihan.
Untuk sektor barang konsumsi, ada HOKI,
AMRT,
ACES, dan
MAPI. Keempat emiten ini dinilai mampu menangkap peluang potensi kenaikan belanja konsumen Sementara itu, Head of Equities Investment Berdikari Manajemen Investasi, Agung Ramadoni sepakat. Ia menyebut, pasar akan cenderung lebih dinamis di tahun politik. Sebab, pelaku pasar akan terus memonitor dan mengkalkulasi hasil pemilu. Salah satunya terkait kebijakan yang sudah berjalan dan nasibnya ke depan, terutama terkait perekonomian.
Baca Juga: BBCA hingga UNTR Berpotensi Jadi Favorit Asing, Simak Ulasannya Maka di tahun pemilu ini, Agung menyarankan tetap mempertahankan posisi pada aset berisiko seperti saham. Sebab, Agung menilai masih ada ekspektasi sentimen positif dari kebijakan bank sentral yang diperkirakan akan memangkas suku bunga pada tahun ini. Karena itu, Agung menyebut, saham media seperti
EMTK dan
SCMA, juga akan diuntungkan dari hajatan pemilu. Selain itu, saham dari sektor barang konsumsi dan rokok seperti
ICBP,
CPIN, dan
HMSP juga akan terimbas katalis pemilu. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Noverius Laoli