Amar Bank berkomitmen perkuat posisinya sebagai bank digital



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pada kondisi pandemi Covid-19 seperti ini, teknologi semakin memiliki peran penting untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di Indonesia. Melihat hal tersebut, Amar Bank sebagai bank digital berkomitmen untuk menghadirkan inovasi untuk memajukan kesejahteraan masyarakat Indonesia.

Hadir dalam diskusi bertema Digital Banking Revolution, Presiden Direktur Amar Bank Vishal Tulsian mengungkapkan bahwa posisi Amar Bank sebagai bank digital diperkuat dengan adanya produk digital banking Senyumku pada Agustus tahun lalu. Menurutnya, kehadiran Senyumku diharapkan bisa membantu masyarakat untuk memiliki kebiasaan menabung.

Perlu diketahui, Amar Bank memulai kesuksesannya dari produk fintech digital lending, Tunaiku. Sejak 2014 hingga saat ini, penyaluran pinjaman Tunaiku mencapai lebih dari Rp 5 triliun dan memiliki lebih dari 400.000 nasabah dimana lebih dari 100.000  merupakan UMKM. Dengan memiliki jumlah nasabah yang cukup banyak, Amar Bank baru meluncurkan produk Senyumku.


Vishal menjelaskan, Senyumku memiliki beberapa perbedaan dengan digital bank lainnya. Produk tersebut dilengkapi dengan teknologi kecerdasan buatan (AI) yang memungkinkan untuk memonitor kebiasaan pengeluaran dan akan mengirimkan pengingat jika nasabah memiliki pengeluaran yang berlebih.

Baca Juga: Saham masuk UMA, begini penjelasan Bank Bisnis (BBSI) dan Bank Amar (AMAR)

“Sistem pengingat ini membuat mereka membentuk kebiasaan keuangan yang sehat. Inilah peranan data dan kecerdasan buatan (AI) dalam mewujudkan suatu bentuk literasi keuangan ke dalam sebuah kebiasaan sehari-hari,” ungkap Vishal seperti dikutip dari keterangan pers, Minggu (28/3).

Selain itu, Senyumku telah bekerjasama dengan google untuk menggunakan infrastruktur cloud. Hal tersebut dinilai bisa meminimalisir biaya pelayanan.

“Dengan infrastruktur teknologi cloud yang kami gunakan, biaya untuk pelayanan kepada nasabah dapat jauh lebih rendah sementara skalabilitas dapat dilakukan dengan cepat,” tambah Vishal.

Ke depannya, Vishal berharap bank digital mampu memiliki layanan yang hyper-personalization dimana bank digital mengakomodasi kebutuhan beragam profil nasabah sesuai dengan personanya. Ia juga mengharapkan dukungan dari pemerintah serta OJK dalam hal sentralisasi informasi nasabah yang bisa dicapai dengan teknologi blockchain.

“informasi tersebut dapat diakses oleh Bank dan tidak menutup kemungkinan juga oleh perusahaan e-commerce, fintech, digital wallet dan lainnya sehingga ekosistem digital di Indonesia dapat terus berkembang dan dapat memberikan pelayanan yang lebih kepada masyarakat,” pungkasnya.

Selanjutnya: Harga Saham AMAR Rebound, Sesi I Terbang 23,94% Usai Koreksi Sejak 5 Maret 2021

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi