KONTAN.CO.ID - BALI. Target Otoritas Jasa Keuangan (OJK) agar pembiayaan produktif di industri fintech peer to peer (P2P) lending mencapai 70% pada 2028 bukan perkara mudah. Founder dan CEO Amartha, Andi Taufan Garuda Putra, mengakui langsung bahwa sektor ini menjadi tantangan bagi industri. “It's a hard work, that's why we creating this forum so we can encourage more the larger stakeholders, lebih banyak audience lagi, lebih banyak institution lagi bareng-bareng untuk finding the solution,” kata Taufan saat ditemui usai acara The 2025 Asia Grassroots Forum di Nusa Dua, Bali, Kamis (22/5). OJK mencatat, porsi pembiayaan produktif per Maret 2025 baru mencapai 35,10% atau Rp28,09 triliun, turun dari 36,53% pada Februari. Meski tren ini melemah, Taufan menilai potensi sektor tetap besar. Hanya saja, tantangan utamanya terletak pada risk profiling yang belum merata di seluruh ekosistem P2P lending.
Amartha Akui Pembiayaan Produktif Tantangannya Berat, Tapi Tetap Prospektif
KONTAN.CO.ID - BALI. Target Otoritas Jasa Keuangan (OJK) agar pembiayaan produktif di industri fintech peer to peer (P2P) lending mencapai 70% pada 2028 bukan perkara mudah. Founder dan CEO Amartha, Andi Taufan Garuda Putra, mengakui langsung bahwa sektor ini menjadi tantangan bagi industri. “It's a hard work, that's why we creating this forum so we can encourage more the larger stakeholders, lebih banyak audience lagi, lebih banyak institution lagi bareng-bareng untuk finding the solution,” kata Taufan saat ditemui usai acara The 2025 Asia Grassroots Forum di Nusa Dua, Bali, Kamis (22/5). OJK mencatat, porsi pembiayaan produktif per Maret 2025 baru mencapai 35,10% atau Rp28,09 triliun, turun dari 36,53% pada Februari. Meski tren ini melemah, Taufan menilai potensi sektor tetap besar. Hanya saja, tantangan utamanya terletak pada risk profiling yang belum merata di seluruh ekosistem P2P lending.