Amazon Berencana Melakukan Stock Split



KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Amazon.com Inc. berencana untuk melakukan stock split untuk pertama kalinya dalam lebih dari dua dekade dalam sebuah langkah yang akan mengakhiri era harga saham empat digit untuk perusahaan teknologi terbesar AS.

Mengutip Bloomberg (10/3), Amazon bermaksud untuk meningkatkan saham beredarnya dengan rasio 20 banding 1, bergabung dengan raksasa teknologi lainnya seperti Alphabet Inc. dan Apple Inc. yang telah melakukan stock split untuk membuat saham mereka lebih menarik bagi investor ritel. 

Aksi stock split Amazon, seperti Alphabet, memerlukan persetujuan pemegang saham dan akan berlaku pada bulan Juni jika diizinkan.

Karena harga saham Amazon telah menggelembung selama bertahun-tahun, spekulasi tentang potensi pemecahan saham telah menjadi subjek spekulasi yang sering dibicarakan. Topik itu kadang-kadang muncul di pertemuan pemegang saham Amazon tetapi perusahaan belum mengambil tindakan sampai sekarang.

Baca Juga: McDonald's, Starbucks, Coke, dan Pepsi Setop Operasi di Rusia

Raksasa e-commerce itu mengatakan langkah tersebut itu bertujuan untuk memberi karyawan lebih banyak fleksibilitas dalam cara mereka mengelola ekuitas mereka serta membuat saham lebih mudah diakses bagi rata-rata investor.

“Pemecahan saham adalah semacam strategi sekolah lama untuk menurunkan harga saham Anda untuk merangsang minat di antara investor ritel,” kata Tom Forte, analis DA Davidson & Co. 

Alphabet dan Amazon adalah dua perusahaan terakhir dari lima perusahaan teknologi AS terbesar berdasarkan pendapatan yang memiliki harga saham empat digit. Saham Amazon ditutup pada US$ 2.785,58 pada hari Rabu (9/3), naik lebih dari 4.000% sejak pemecahan saham terakhirnya pada September 1999.

Pemecahan saham hampir menghilang dari pasar saham AS baru-baru ini, dengan hanya dua pada 2019 dibandingkan dengan 47 perpecahan di S&P 500 pada 2006 dan 2007, menurut data yang dikumpulkan Bloomberg. Tetapi Apple dan Tesla Inc. telah membantu menghidupkan kembali praktik tersebut setelah membagi saham mereka pada tahun 2020.

Editor: Handoyo .