KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Amazon.com Inc akan menaikkan biaya untuk pengiriman dan layanan streaming Prime di Eropa hingga 43% per tahun. Alasannya untuk menekan beban biaya yang lebih tinggi, setelah melaporkan hasil keuangan triwulanan beberapa hari sebelumnya. Kenaikan harga mencerminkan meningkatnya tekanan dari Wall Street pada Chief Executive baru Andy Jassy untuk menopang laba karena inflasi dan penurunan kinerja membayangi. Pembeli di Jerman, pasar terbesar kedua Amazon setelah Amerika Serikat, akan melihat biaya untuk keanggotaan Prime tahunan naik 30% menjadi 89,90 euro setara US$ 91,88. Pasar ritel nomer 3, Inggris, akan naik 20% menjadi 95 pound setara US$ 114,47 per tahun.
Baca Juga: Amazon Akuisisi One Medical US$ 3,49 Miliar, Perluas Bisnis Perawatan Kesehatan Sementara itu, situs Amazon yang mencakup Spanyol, Italia, dan Prancis akan membebankan biaya kepada anggota Prime antara 39% dan 43% lebih banyak setiap tahun. Perubahan harga ini berlaku mulai 15 September ketika anggota bergabung atau memperbarui berikutnya. Amazon menyebutkan alasan peningkatan inflasi dan biaya operasi serta pengiriman yang lebih cepat dan lebih banyak konten untuk dialirkan dalam pernyataan tentang kenaikan harga, yang pertama sejak 2018 untuk beberapa negara. "Kami akan terus bekerja untuk memastikan Prime menawarkan nilai luar biasa bagi anggota," kata perusahaan dikutip dari Reuters, Selasa (26/7). Pada bulan April, Amazon membukukan kerugian kuartalan pertama dalam tujuh tahun dari hambatan termasuk upah yang lebih tinggi, kenaikan biaya gas dan kerugian yang belum direalisasi dari sahamnya di Rivian Automotive Inc. Pada kuartal Juni yang baru saja berakhir, nilai investasi itu turun lagi US$ 4 miliar. Ford Motor Co, juga investor Rivian, baru-baru ini menjual sebagian sahamnya. Amazon mengatakan tetap berkomitmen untuk bekerja dengan Rivian, mitra penting yang membantunya menempatkan ribuan van pengiriman listrik di jalan di Amerika Serikat pada tahun 2022.