Amazon merangsek ke pasar Asia Tenggara



SINGAPURA. Persaingan pasar e-commerce di Asia Tenggara makin ketat. Raksasa e-commerce asal Amerika Serikat (AS), Amazon.com Inc, lewat aplikasi "Prime Now" menjejakkan kaki di Asia Tenggara lewat Singapura.

Bloomberg melaporkan, lewat layanan Prime Now, Amazon berharap dapat merebut pasar e-commerce di Asia Tenggara dengan memberikan layanan pengiriman barang lebih cepat. Direktur Amazon Prime Now Asia Pasifik, Henry Low mengklaim, pihaknya dapat mengantar produk hingga ke tangan konsumen, tidak lebih dari dua jam pasca transaksi.

Low menyatakan, Prime Now dapat mengirimkan puluhan ribu jenis barang, langsung ke pelanggan dalam waktu singkat. Menariknya, kalau nominal pembelian konsumen minimal sebesar S$ 40 atau setara US$ 29, maka konsumen tersebut akan dibebaskan dari biaya pengiriman.


Ada juga layanan Prime Now yang menjanjikan produk bisa sampai ke tangan konsumen hanya dalam waktu 1 jam. Untuk layanan tersebut, pihak Amazon membebankan ongkos sebesar S$ 9,99 per satu kali kirim.

Amazon Prime Now beroperasi di luar pusat kota Singapura, dan memiliki fasilitas gedung seluas 100.000 kaki persegi. Low mengklaim bahwa fasilitas yang dimiliki Amazon tersebut merupakan yang terbesar di dunia. Perusahaan ini juga berencana mempekerjakan ratusan pegawai di Singapura, demi memperluas layanan.

Masuknya Amazon ke Asia Tenggara dipastikan dapat memicu persaingan ketat dengan Alibaba Group Holding Ltd asal China. Alibaba lewat anak usahanya yakni Lazada Group SA saat ini memang memimpin pasar e-commerce di Asia Tenggara.

Potensi pasar besar

Alibaba dikabarkan tengah mempertimbangkan berinvestasi di PT Tokopedia yang berada di Indonesia. Low menyebutkan bahwa Asia Tenggara merupakan pasar berkembang dengan konsumen yang diperkirakan mencapai 600 juta konsumen.

"Dengan potensi terus meningkatnya kekayaan masyarakat Asia Tenggara dan digitalisasi yang makin berkembang. Kami optimistis atas peluang yang kami miliki pada hari pertama beroperasi," tukas Low seperti dikutip Bloomberg, kemarin.

Tidak hanya di Asia Tenggara, Amazon memang gencar melancarkan ekspansi global. Misalnya saja di India lewat Flipkart Online Services Pvt. Di India, Amazon berencana berinvestasi hingga US$ 5 miliar dalam beberapa tahun ke depan.

Sedangkan di Dubai, Amazon telah setuju membeli peritel online yakni Souq.com. Analis Smartkarma, Raghav Kapoor menilai Amazon dan Alibaba telah menciptakan kekuatan bisnis e-commerce lewat ekspansi yang masif.

Laporan Google dan Temasek Holdings menyebutkan, Asia Tenggara dengan jumlah penduduk 620 juta orang, merupakan pasar besar bagi e-commerce. Proyeksi nilainya sekitar US$ 88 miliar pada tahun 2025.

Editor: Dupla Kartini