KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asumsi indikator makroekonomi yang membaik, membuat BEI yakin perdagangan pasar modal di tahun depan bakal lebih semarak. Karena itu, tahun depan BEI memperkirakan rata-rata nilai transaksi harian bisa menyentuh Rp 9 triliun. Nilai ini melesat tinggi dibandingkan target nilai transaksi harian tahun ini yang cuma sebesar Rp 7,75 triliun. "Transaksi masih naik, meski ada net sell asing. Karena investor domestik juga masih cukup kuat," ujar Tito Sulistio, Direktur Utama BEI, usai rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) di Jakarta, Rabu (25/10). Target nilai transaksi jumbo itu mempertimbangkan proyeksi pertumbuhan ekonomi tahun depan yang sebesar 5,4% dengan laju inflasi di kisaran 3,5%. Sedangkan suku bunga acuan Bank Indonesia 7-day reverse repo rate diperkirakan akan tetap berada di level 4,25%. Lalu, asumsi rata-rata nilai tukar rupiah terhadap dollar AS diproyeksikan sebesar Rp 13.400 per dollar AS.
Ambisi BEI mengerek nilai transaksi bursa
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asumsi indikator makroekonomi yang membaik, membuat BEI yakin perdagangan pasar modal di tahun depan bakal lebih semarak. Karena itu, tahun depan BEI memperkirakan rata-rata nilai transaksi harian bisa menyentuh Rp 9 triliun. Nilai ini melesat tinggi dibandingkan target nilai transaksi harian tahun ini yang cuma sebesar Rp 7,75 triliun. "Transaksi masih naik, meski ada net sell asing. Karena investor domestik juga masih cukup kuat," ujar Tito Sulistio, Direktur Utama BEI, usai rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) di Jakarta, Rabu (25/10). Target nilai transaksi jumbo itu mempertimbangkan proyeksi pertumbuhan ekonomi tahun depan yang sebesar 5,4% dengan laju inflasi di kisaran 3,5%. Sedangkan suku bunga acuan Bank Indonesia 7-day reverse repo rate diperkirakan akan tetap berada di level 4,25%. Lalu, asumsi rata-rata nilai tukar rupiah terhadap dollar AS diproyeksikan sebesar Rp 13.400 per dollar AS.