KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Elnusa Tbk (
ELSA) optimistis melanjutkan pertumbuhan kinerja di tahun 2023. Hingga tutup tahun nanti, anak usaha PT Pertamina Hulu Energi (PHE) yang tergabung dalam Subholding Upstream Pertamina itu mengincar kenaikan laba bersih 12% dibanding realisasi tahun 2022. Manager of Corporate Communications ELSA, Jayanty Oktavia Maulina mengatakan, ELSA sudah menyiapkan empat strategi untuk mewujudkan target tersebut. Pertama, ELSA bakal terus meningkatkan kompetensi sebagai perusahaan jasa untuk memberikan
service terbaik. Selain itu, ELSA juga melakukan optimalisasi produktivitas aset yang ada, lalu meningkatkan
market share di Pertamina Group maupun non Pertamina Group.
Baca Juga: Laba Bersih Elnusa (ELSA) Tumbuh 248% pada 2022 “Yang terakhir membangun
cost awareness sebagai upaya dalam memberikan harga yang kompetitif dan peningkatan
profitability margin,” imbuh perempuan yang akrab dengan sapaan “Anty” tersebut saat dihubungi Kontan.co.id, Kamis (2/3). Sebelumnya, ELSA membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias laba bersih sebesar Rp 378,06 miliar di tahun 2022, melesat 247,70% dibanding realisasi tahun 2021 yang sebesar Rp 108,74 miliar. Capaian tersebut ditopang oleh kinerja pendapatan yang mendaki. Laporan keuangan tahunan perusahaan yang telah diaudit menunjukkan, pendapatan ELSA naik 51,23% secara tahunan atau
year-on-year (YoY) dari semula Rp 8,13 triliun di tahun 2021 menjadi Rp 12,30 triliun di tahun 2022. Pendapatan konsolidasi tersebut berasal dari pendapatan dari segmen jasa distribusi dan logistik energi sebesar 59%, jasa hulu migas terintegrasi 32% dan jasa penunjang migas 9%. Optimisme ELSA untuk melanjutkan pertumbuhan kinerja di tahun 2023 bukannya tanpa alasan. ELSA percaya, tahun 2023 memang menjadi momentum sektor migas untuk dapat bangkit dari tekanan pandemi Covid-19. Terlebih, pengeboran sumur minyak dan gas (migas) di industri hulu migas juga ditargetkan meningkat tahun ini. Anty berujar, ELSA aktivitas pengeboran sumur membutuhkan beberapa pekerjaan di dalamnya, termasuk jasa perawatan sumur
well testing, Hydraulic Workover, Drilling Fluid Services juga
Mud services menggunakan sistem
High Performance Water Based Mud (HPWBM) yang juga sanggup dikerjakan oleh ELSA. “Elnusa sebagai perusahaan jasa pada segmen jasa hulu terintegrasi memiliki Portofolio yang lengkap di dalam
Value Chain Migas,” tutur Anty. Tahun ini, ELSA menganggarkan belanja modal alias
capital expenditure (capex) sebesar Rp 500 miliar di tahun 2023, lebih besar dibanding realisasi serapan capex ELSA di tahun 2022 yang berjumlah Rp 409 miliar.
Baca Juga: ELSA Catatkan Laba Bersih Rp 378 miliar di 2022, Target 2023 Naik12% Menurut rencana, sebagian besar atau 46% dialokasikan untuk maintain capacity alat survei seismic darat dan juga perawatan sumur.
Sebanyak 35% lainnya dialokasikan untuk pertumbuhan bisnis pada pemeliharaan kapasitas kelengkapan pekerjaan Hydraulic Workover (HWU), Mobile Well Testing, serta jasa distribusi dan logistik energi untuk pembangunan dan revitalisasi Terminal Petroleum Liquefied Gas (TPLG) Kolaka, Tanjung Pandan, dan Labuan Bajo berdasarkan kepastian market ke depan. Sisanya digunakan untuk segmen jasa penunjang migas dan non project.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto