KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sahid Hotel kembangkan bisnisnya di Banyuwangi, Jawa Timur. Dengan keberadaan resort bermerek Sahid Osing, perusahaan yakin bisa menambah pendapatan dan meningkatkan pariwisata Banyuwangi. Direktur Utama Sahid Hotels dan Resort, Hariyadi Sukamdani mengatakan keterlibatan Sahid untuk membangun resor bukan tanpa sebab. Pasalnya, sekitar tahun 2014, di kawasan Desa Kemiren, Kecamatan Glagah, sudah dibangun sebuah resor namun tidak selesai dan tidak terurus. “Nah, pak Bupati pun meminta ke kami untuk menyelesakan dan mengoperasikannya,” ujar Hariyadi Sukamdani. Tidak hanya menerima pekerjaan untuk membangun resor layak huni, bagi Hariyadi pekerjaan ini cukup jadi tantangan. Sebab di kawasan Desa Kemiren masih tampak sebagai pemukiman asli suku Osing, suku asli Desa Kemiren. Namun, sayang, Hariyadi tidak mau menyebutkan nilai investasi yang dikeluarkan. “Proyek dengan Pemerintah Daerah, takut bias dengan yang sudah diinvestasikan dengan Pemerintah dan hitungannya kami bayar sewa,” pungkasnya. Sahid pun resmi melakukan soft launching pada pertengahan Oktober lalu. Hingga kini, tingkat okupansi kamar mencapai 100%.
Ambisi Sahid Hotel ekspansi bisnis di Banyuwangi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sahid Hotel kembangkan bisnisnya di Banyuwangi, Jawa Timur. Dengan keberadaan resort bermerek Sahid Osing, perusahaan yakin bisa menambah pendapatan dan meningkatkan pariwisata Banyuwangi. Direktur Utama Sahid Hotels dan Resort, Hariyadi Sukamdani mengatakan keterlibatan Sahid untuk membangun resor bukan tanpa sebab. Pasalnya, sekitar tahun 2014, di kawasan Desa Kemiren, Kecamatan Glagah, sudah dibangun sebuah resor namun tidak selesai dan tidak terurus. “Nah, pak Bupati pun meminta ke kami untuk menyelesakan dan mengoperasikannya,” ujar Hariyadi Sukamdani. Tidak hanya menerima pekerjaan untuk membangun resor layak huni, bagi Hariyadi pekerjaan ini cukup jadi tantangan. Sebab di kawasan Desa Kemiren masih tampak sebagai pemukiman asli suku Osing, suku asli Desa Kemiren. Namun, sayang, Hariyadi tidak mau menyebutkan nilai investasi yang dikeluarkan. “Proyek dengan Pemerintah Daerah, takut bias dengan yang sudah diinvestasikan dengan Pemerintah dan hitungannya kami bayar sewa,” pungkasnya. Sahid pun resmi melakukan soft launching pada pertengahan Oktober lalu. Hingga kini, tingkat okupansi kamar mencapai 100%.