Amdal kelar, proyek Inpex Masela jalan



JAKARTA. Operator Blok Masela, Inpex Masela Ltd telah mengantongi izin analisis dampak lingkungan (Amdal) untuk membangun proyek liquefied natural gas (LNG) Abadi, Blok Masela, Laut Arafuru, Maluku. Oleh karena itu, perusahaan asal negeri Sakura ini bisa memulai proyek pembangunan proyek ini. 

Kepala Bagian Humas Satuan Kerja Khusus Minyak Bumi dan Gas (SKK Migas) Handoyo Budi Santoso mengungkapkan,  Inpex telah mendapatkan izin Amdal dari Pemerintah akhir Juni 2014 lalu. "Izin-izin sudah berjalan, artinya, proyek LNG Abadi tersebut dalam progres pembangunan," kata dia kepada KONTAN, Minggu (17/8).

Izin Amdal akan digunakan Inpex untuk pengembangan proyek Abadi yang menggunakan konsep floating LNG (FLNG). Bahkan, untuk rancangan desain awal proyek atau front end engineering design (FEED) subsea (bawah laut), umbilical, riser and flowline telah diselesaikan Inpex pada Januari 2014 lalu.


Inpex juga telah menyelesaikan pengeboran pada tiga sumur deliniasi atau pada batas pengeboran untuk mencari batas-batas penyebaran migas di Lapangan Abadi dan satu pengeboran sumur eksplorasi di Prospek Barat pada awal Juli 2014 lalu. 

Lokasi keempat sumur itu berada di kedalaman 4.000 meter (m) dari dasar Laut Arafuru yang memiliki kedalaman 600 meter (m) hingga 800 m. "Sementara, untuk penyesuaian waktu onstream atau siap dialirkan akan kami pastikan setelah semua kegiatan selesai," terangnya.

Perlu diketahui, berdasarkan rencana pengembangan  Lapangan Abadi yang telah disetujui SKK Migas pada tahun 2010 lalu, Blok Masela ditargetkan bisa memproduksi gas sebesar 355 juta kaki kubik per hari alias million standard cubic feet per day (mmscfd). "Itu rencana produksi awal," katanya. Produksi bisa bertambah seiring dengan beroperasinya blok ini. 

Inpex juga telah memperoleh persetujuan pemerintah untuk membangun satu kilang gas alam cair LNG berkapasitas 2,5 juta ton per tahun. Selain itu, Lapangan Abadi juga akan memproduksi kondensat sebanyak 8.400 barel per hari dari cadangan gas terbukti yang mencapai 6,05 triliun kaki kubik.

Hanya saja, Handoyo mengatakan, pembeli gas pada Blok Masela masih dalam pembahasan bersama antara Inpex, SKK Migas serta Pemerintah Indonesia. "Yang jelas izin Amdal ini sebagai perkembangan positif dari pembangunan proyek LNG Abadi,"  ujar Handoyo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto