KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Masih ingat Bernard Madoff pelaku skema Ponzi yang dihukum 150 tahun? Pria berusia 81 tahun ini dilaporkan tengah sekarat karena gagal ginjal. Madoff meminta pemerintah untuk membebaskannya lebih awal karena gagal ginjal. Tapi, Rabu (4/3), permintaan ini ditolak. Hingga kini, Madoff telah menjalani 10 tahun 8 bulan masa hukuman penjara. Pemerintah Amerika Serikat (AS) menentang permintaan Madoff dan mengatakan bahwa dia tidak pernah bertanggung jawab atas skema Ponzi besar-besaran atau menunjukkan belas kasihan kepada para korban.
Jaksa mengatakan, penolakan atas permintaan Madoff akan menjunjung tinggi kepercayaan korban dan publik dalam sistem peradilan. Jaksa pun menambahkan bahwa Madoff harus terus menjalani hukuman 150 tahun untuk memastikan bahwa, salah satu penipu terburuk dalam sejarah menghadapi konsekuensi kejahatannya. "Kejahatan Madoff adalah kejahatan luar biasa. Hukumannya cukup panjang dan seharusnya tidak dikurangi," kata jaksa penuntut.
Baca Juga: Penipu skema ponzi terbesar AS Madoff tak mau mati di penjara Jaksa penuntut juga mengatakan sekitar 500 dari 520 korban yang menulis surat ke pengadilan federal Manhattan terkait permintaan Madoff ini menentang. Salah satunya adalah korban berusia 84 tahun. "Mengapa dia harus ditunjukkan belas kasih, padahal dia tidak memilikinya kepada korbannya?" kata dia. Keputusan ini muncul satu bulan setelah Madoff melayangkan pengajuan pembebasan dengan mengatakan bahwa dia memiliki waktu kurang dari 18 bulan untuk hidup dan berharap untuk tinggal dengan seorang teman. "Terlepas dari klaim pemerintah, Madoff menyesali perilakunya dan tetap berharap permintaannya akan dikabulkan," kata Brandon Sample, pengacara Madoff dalam email yang dikutip
Reuters.
Baca Juga: Ingat penipu ulung Bernard Madoff? Dia tengah sekarat karena penyakit ini Kasus Madoff merupakan ujian terbesar First Step Act, undang-undang bipartisan yang ditandatangani oleh Presiden Donald Trump pada Desember 2018. Undang-undang ini memberikan kebebasan awal kepada beberapa tahanan yang lebih tua, seringkali karena alasan kesehatan. Salah satu orang yang dibebaskan setelah adanya undang-undang ini adalah Bernard Ebbers yang pernah memimpin perusahaan telepon WorldCom Inc. Dia meninggal pada 2 Februari di usia 78 tahun. Jaksa penuntut mengatakan, Madoff menggunakan perusahaannya, Bernard L. Madoff Investment Securities LLC untuk menipu ribuan orang, badan amal, dana pensiun, dan hedge fund, termasuk banyak lembaga terkait komunitas Yahudi. Wali yang ditunjuk pengadilan memperkirakan para klien Madoff kehilangan US$ 17,5 miliar. Hampir US$ 14 miliar telah dikembalikan. Madoff ditangkap pada Desember 2008 setelah mengakui penipuannya kepada anak-anaknya yang kemudian meninggal. Dia mengaku bersalah tiga bulan kemudian dengan 11 tuntutan pidana.
Baca Juga: Manipulasi keuangan General Electric lebih besar dibanding Enron Nasib Madoff selanjutnya akan ditentukan oleh Hakim Denny Chin, yang menyebut kejahatan Madoff luar biasa jahat ketika menjatuhkan hukuman 150 tahun pada Juni 2009 lalu. Dalam mengupayakan pembebasan Madoff, Sample mengatakan bahwa kliennya harus menggunakan kursi roda dan menghadapi beberapa penyakit. Dia menambahkan bahwa Madoff tidak akan membahayakan siapa pun jika dilepaskan. Tapi, jaksa penuntut mengatakan bahwa Madoff telah membaik sejak dia melanjutkan perawatan dialisis ginjal pada November. Jaksa menambahkan bahwa ketika sakit, Madoff bisa hidup lebih dari 18 bulan. Jaksa juga mengatakan bahwa Madoff yakin kesehatannya akan memungkinkan ketika tahun lalu meminta agar Trump mengurangi hukuman agar dia dapat merawat istrinya Ruth di usia tua. Trump belum memutuskan permintaan tersebut.
Editor: Wahyu T.Rahmawati