Amerika periksa standar keamanan bagi karyawan McD



NEW YORK. Pemerintah Amerika akhirnya melakukan pemeriksaan atas perusahaan restoran cepat saji McDonald's. Langkah ini dilakukan setelah ada laporan dari 28 karyawan McD di 19 kota yang berbeda. Mereka melaporkan terjadi kecelakaan kerja yang menyebabkan luka-luka bakar akibat peralatan memasak McDonald's dan kurangnya perhatian perusahaan atas standar keamanan bagi karyawannya.

Sejumlah pekerja mengklaim bahwa mereka disuruh untuk mengobati luka mereka dengan mustard dan mayonnaise dibandingkan cream kesehatan.Terkait hal tersebut, Juru Bicara McDonalds mengatakan akan mempelajari tuduhan tersebut.

"Kami berkomitmen untuk menyediakan lingkungan kerja yang aman di 14.000 gerai cepat saji McDonald's," jelas Juru Bicara McDonald's Heidi Barker Sa Shekhem.


Jika terbukti melanggar, perusahaan akan dikenakan denda maksimal senilai US$ 70.000 untuk setiap pelanggaran.

Keluhan oleh para karyawan McDonald's ini diajukan dalam beberapa pekan terakhir ke US Occupational Safety and Health Administration (OSHA).

Juru Bicara OSHA mengonfirmasi bahwa pihaknya akan melakukan investigasi mengenai hal ini.

Sebuah survei berbeda yang dilakukan oleh OSHA menunjukkan, dari 1.426 pekerja fast food, hampir 80% di antaranya mengalami luka bakar dalam beberapa tahun terakhir.

Sepertiga dari korban luka bakar itu mengatakan, manager mereka menyarankan agar mereka mengobati luka mereka dengan cairan mustard, mayonnaise, mentega, atau kecap.

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie