Amerika Serikat (AS) bantah kehilangan minat lanjutkan kerjasama dengan Indo-Pasifik



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri perdagangan Amerika Serikat (AS) Wilbur Ross opini yang beredar bahwa  AS yang kehilangan minat untuk bekerja sama dengan negara Indo-pasifik.

"Asia Tenggara bahkan merupakan satu-satunya partner dagang regional terbesar kami. Bahkan volume dagang bisa mencapai dua kali lipat dari yang kami lakukan dengan Eropa atau Amerika Latin," kata Ross pada Rabu (6/11) saat kunjungan ke Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. 

Baca Juga: AS ingin tandingi China


Ross juga menganggap hubungan dengan Asia Tenggara, juga Indonesia, adalah hubungan yang penting dan dirinya pun berharap hubungan tersebut masih bisa berlanjut.

Selain itu, Ross juga mengatakan bahwa pintu AS terbuka lebar untuk investasi langsung dari bisnis Indonesia. Bahkan, Ross mengundang menteri dan delegasi dari Indonesia untuk datang ke Washington pada Juni 2020 untuk menghandiri USA Investment Summit 2020 atau konferensi foreign direct investment (FDI) terbesar mereka.

Perwakilan dari AS tersebut juga mengapresiasi diskusi dengan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto bersama dengan kementerian lain. Ia pun berharap agar lebih banyak investasi dari AS yang masuk ke Indonesia.

Baca Juga: Jokowi ingin kerja sama produksi alat pertahanan dengan AS

"Pertemuan ini adalah kabar baik bagi perusahaan yang sudah ada di sini dan yang berencana untuk berinvestasi di sini. Jadi, inilah saatnya untuk menunjukkan komitmen kami baik kepada Indonesia maupun kepada Indo-pacific," tambah Ross.

Sebelum datang ke Indonesia, kementerian perdagangan dan delegasi dari AS sudah berkunjung ke negara-negara Asia Tenggara lain, yaitu India dengan kunjungan ke New Delhi dan Bangalore, Singapura, lalu Sydney dan Canberra Australia.

Untuk selanjutnya, Ross mengatakan akan melanjutkan kunjungan ke Vietnam untuk melanjutkan pembicaraan.

Baca Juga: Mendag menargetkan sebelas perjanjian perdagangan bisa diselesaikan pada tahun 2020

Editor: Noverius Laoli