Amerika Serikat (AS) serius kembangkan sumber daya mobil listrik



KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Pejabat Pemerintah Amerika Serikat (AS) berencana untuk bertemu dengan para eksekutif dari produsen mobil dan penambang lithium pada bulan Mei 2019 mendatang. Langkah ini dilakukan sebagai upaya untuk menjalankan strategi rantai pasokan kendaraan listrik nasional.

Sementara itu, Volkwagen AG, Tesla Inc dan produsen mobil serta baterai yang fokus pada pengembangan listrik di Amerika Serikat berinvestasi miliaran untuk pengembangan teknologi baru.

Sebab, perusahaan ini akan bergantung pada impor mineral, cara ini dilakukan untuk mengembangkan lebih banyak penambang lithium domestik dan memperluas fasilitas pemrosesan.


Merujuk Reuters, Jumat (5/4) lalu Cina dikabarkan sudah mendominasi rantai pasokan kendaraan bertenaga listrik. Negeri tirai bambu ini sudah menghasilkan hampir dua pertiga dari bateria lithium-ion di seluruh dunia. Jauh lebih tinggi dibandingkan Amerika Serikat yang baru sekitar 5%.

Namun, AS menurut data dari Benchmark Minerals Intelligence yang melacak harga lithium dan komoditas lainnya mengatakan sebagian besar fasilitas pemrosesan lithium di dunia dikendalikan oleh AS.

Keseriusan negeri paman Sam terkait lithium terus melonjak, impor lithium AS tercatat naik hampir dua kali lipat sejak 2014. Sebagaian karena meningkatnya permintaan dari Tesla, SK Innovation Co dan lainnya yang membangun pabrik baterai di negara itu, menurut Survei Geologi AS.

"Kita perlu menembukan cara lebih efisien untuk mengembangkan pasokan mineral untuk menekan krisis domestik di negara kita. Karena ini sangat penting untuk keamanan nasional dan ekonomi kita," ujar Senator Dakota Utara John Hoeven yang juga menjadi anggota Komite Energi dan Sumber Daya Alam.

Hoeven dan Senator Lisa Murkowski yang menjadi ketua komite energi sehat dikabarkan sudah diundang untuk menghadiri pertemuan terkait hal ini. Segelintir pejabat pun turut hadir, diantaranya Departemen Luar Negeri AS, Departemen Energi, Departemen Dalam Negeri dan termasuk Survei Geologi AS.

Sebagai bagian dari upaya, Murkowski diharapkan untuk memperkenalkan undang-undang baru yang ditujukan untuk merampingkan proses perizinan untuk lithium dan tambang lainnya, memperkuat studi negara bagian dan federal tentang pasokan mineral dalam negeri dan mendorong daur ulang mineral.

Beberapa upaya itu adalah bagian dari undang-undang energi yang akan diperluas setelah gagal di kongres sebelumnya. Murkowski berharap undang-undang serupa akan menarik perhatian yang lebih tentang topik ini.

Lima perusahaan termasuk Lithium Americas Group disebut pula tengah mengembangkan proyek-proyek lithium AS yang berencana untuk menggunakan teknologi baru untuk mengekstraksi logam dari tanah liat, bromin dan bahkan limbah ladang minyak.

Proses ini tidak umum dilakukan di tempat lain dan bisa dianggap sebagai perubahan permainan (game changing) oleh beberapa analis. Hanya saja, tidak semua perusahaan ini sudah mendapat pembiayaan untuk memuluskan rencana tersebut.

Jika kelimanya bisa berjalan pada tahun 2020 sesuai rencana, negara AS ini akan menghasilkan setidaknya 77.900 ton lithium karbonat setiap tahun dan menjadikan AS sebagai salah satu produsen lithium terbesar di dunia.

Editor: Handoyo .