Amerika Serikat Bangun Pangkalan Militer Baru di Jepang Demi Lindungi Taiwan



KONTAN.CO.ID - Amerika Serikat akan segera mendirikan pangkalan militer baru di rangkaian pulau Nansei, barat daya Jepang dan Filipina. Di sana, militer AS akan menempatkan unit rudal untuk melindungi Taiwan.

Mengutip Kyodo, pengerahan unit rudal tersebut akan dimasukkan ke dalam rencana operasi gabungan pertama AS-Jepang untuk mengatasi kemungkinan gesekan yang melibatkan Taiwan dan China.

Menurut sumber yang dikutip Kyodo hari Senin (25/11), unit yang akan ditempatkan adalah Resimen Pesisir Marinir AS yang memiliki Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi (HIMARS) peluncuran ganda.


Mereka akan dikerahkan di sepanjang rangkaian pulau yang membentang dari prefektur Jepang Kagoshima dan Okinawa hingga Taiwan.

Baca Juga: Kim Jong Un Sebut Perilaku Agresif AS Bisa Memicu Perang Nuklir

Pasukan Bela Diri Jepang Ikut Terlibat

AS melihat bahwa kemungkinan adanya gangguan keamanan yang dialami Taiwan telah meningkat. Maka dari itu, penting bagi AS untuk mendirikan pangkalan militer sementara di rangkaian pulau Jepang yang merupakan sekutu utamanya di Asia Timur.

Pasukan Bela Diri Jepang (SDF) juga diperkirakan terutama terlibat dalam dukungan logistik untuk unit marinir, termasuk memasok bahan bakar dan amunisi.

Jepang dan AS telah memperkuat kerja sama pertahanan dan meningkatkan interoperabilitas SDF dan militer AS dalam menghadapi ancaman dari pengembangan militer China.

Keduanya juga aktif mengamati pengembangan nuklir dan rudal Korea Utara, dan meningkatnya hubungan militer dengan Rusia.

Baca Juga: Rusia: AS Gunakan Taiwan untuk Picu Krisis Serius di Asia

Militer AS Juga Hadir di Filipina

Angkatan Darat AS juga akan mengerahkan unit-unit penembakan jarak jauh dari Multi-Domain Task Force (MDTF) di Filipina. 

MDTF dirancang untuk beroperasi di lingkungan multi-domain, termasuk udara, darat, air, angkasa, dunia maya, dan informasi.

Pada bulan Februari 2023, AS dan Filipina sepakat untuk menambah jumlah pangkalan yang tersedia untuk penggunaan militer AS di Filipina dari lima menjadi sembilan.

Pangkalan-pangkalan ini diharapkan akan digunakan jika terjadi keadaan darurat di Taiwan.

Tonton: Apakah Amerika Bakal Membela Taiwan di Bawah Kepemimpinan Trump Jika China Menyerang?