Amerika Serikat Catatkan Defisit Anggaran US$ 228 Miliar Pada Juni 2023



KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Pemerintah Amerika Serikat (AS) mencatatkan defisit anggaran sebesar US$ 228 miliar untuk Juni 2023. Departemen Keuangan AS menyampaikan angka itu naik 156% dari tahun sebelumnya karena pendapatan terus melemah dan pembayaran tunjangan Juli 2023 dipercepat ke Juni 2023.

Melansir Reuters, Jumat (14/7), defisit tersebut naik jika dibandingkan dengan Juni 2022, yakni sebesar US$ 89 miliar. Adapun penerimaan Juni 2023 turun US$ 42 miliar, atau 9% dari tahun lalu menjadi US$ 418 miliar. Sementara itu, pengeluaran Juni 2023 naik US$ 96 miliar atau sebesar 18% menjadi US$ 646 miliar.

Departemen Keuangan AS menyebut sekitar US$ 86 miliar pembayaran tunjangan bulan Juli dilakukan pada bulan Juni karena 1 Juli jatuh pada akhir pekan. Alhasil, defisit Juni akan menjadi US$ 142 miliar  atau meningkat sebesar 66%, jika dibandingkan Juni 2022.


Baca Juga: Inflasi Amerika Serikat (AS) Mengerut, Pasar Saham Menggeliat

Untuk sembilan bulan pertama tahun fiskal 2023 yang berakhir pada 30 September, penerimaan turun US$ 433 miliar atau sebesar 11%, dari periode tahun lalu menjadi US$ 3,413 triliun. 

Penurunan itu didorong oleh pajak penghasilan perorangan yang lebih rendah karena capital gain yang lebih rendah pada tahun 2022, bonus gaji akhir tahun yang lebih rendah, serta pengembalian pajak perorangan yang lebih tinggi secara tajam karena Internal Revenue Service membersihkan tumpukan penerimaan yang belum diproses.

Sementara itu, Federal Reserve telah memperoleh sekitar US$ 93 miliar tahun ini karena membayar bunga yang lebih tinggi atas cadangan bank dan tidak lagi memiliki laba bersih yang positif. Menurut seorang pejabat Departemen Keuangan AS situasi tersebut diperkirakan akan terus berlanjut.

Tercatat, pengeluaran year-to-date (ytd) naik US$455 miliar atau 10% dari tahun sebelumnya menjadi US$ 4,805 triliun. Pengeluaran yang lebih tinggi untuk Jaminan Sosial tahun ini didorong oleh penyesuaian biaya hidup, sedangkan bunga utang publik pada 2023 sejauh ini telah meningkat US$ 131 miliar atau sebesar 25%, menjadi US$ 652 miliar karena tingkat suku bunga yang lebih tinggi. 

Pengeluaran juga mendorong kenaikan pengeluaran sebesar US$ 52 miliar dalam biaya Federal Deposit Insurance Corp untuk menyelesaikan bank-bank yang gagal.

Editor: Herlina Kartika Dewi