KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah sempat kehilangan momentum akibat penurunan aktivitas sektor jasa dalam perekonomian Inggris, mata uang poundsterling mampu ungguli dollar Amerika Serikat jelang akhir pekan berkat pelemahan green back itu sendiri. Berdasarkan data Bloomberg pada Jumat (6/4), pasangan GBP/USD menguat 0,64% ke level 1,4092. Kepala Koordinator Riset Rifan Financindo Berjangka, Muhammad Barkah menjelaskan, penguatan pasangan GBP/USD didorong oleh pelemahan dollar AS akibat data pekerja di luar sektor pertanian (non farm payroll) tidak sesuai ekspektasi. Sebagai informasi, Jumat (6/4), pemerintah AS merilis data non farm payroll di negara tersebut yang hasilnya hanya meningkat 103.000 pada bulan Maret. Angka ini masih di bawah prediksi yang mencapai 188.000 dan lebih rendah dari laporan indikasi ADP sebesar 241.000 yang rilis Rabu (4/4). Di samping itu, meningkatnya kembali tensi perang dagang antara AS dan China semakin menekan laju kurs dollar AS.
Amerika Serikat diterpa sentimen negatif, pasangan GBP/USD menguat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah sempat kehilangan momentum akibat penurunan aktivitas sektor jasa dalam perekonomian Inggris, mata uang poundsterling mampu ungguli dollar Amerika Serikat jelang akhir pekan berkat pelemahan green back itu sendiri. Berdasarkan data Bloomberg pada Jumat (6/4), pasangan GBP/USD menguat 0,64% ke level 1,4092. Kepala Koordinator Riset Rifan Financindo Berjangka, Muhammad Barkah menjelaskan, penguatan pasangan GBP/USD didorong oleh pelemahan dollar AS akibat data pekerja di luar sektor pertanian (non farm payroll) tidak sesuai ekspektasi. Sebagai informasi, Jumat (6/4), pemerintah AS merilis data non farm payroll di negara tersebut yang hasilnya hanya meningkat 103.000 pada bulan Maret. Angka ini masih di bawah prediksi yang mencapai 188.000 dan lebih rendah dari laporan indikasi ADP sebesar 241.000 yang rilis Rabu (4/4). Di samping itu, meningkatnya kembali tensi perang dagang antara AS dan China semakin menekan laju kurs dollar AS.