KONTAN.CO.ID - Aplikasi AI Tiongkok DeepSeek menarik banyak pengguna Amerika. Terkait hal tersebut, pejabat pemerintahan Trump, anggota parlemen, dan pakar keamanan siber menyatakan kekhawatiran mereka bahwa teknologi tersebut dapat menimbulkan ancaman bagi keamanan nasional AS. Melansir CBS News, peluncuran DeepSeek di AS pada hari Senin (27/1/2025) membuat aplikasi ini dengan cepat menjadi aplikasi gratis yang paling banyak diunduh di negara tersebut di toko aplikasi Apple. Peluncuran tersebut juga mengguncang Wall Street karena para investor berjuang untuk menghitung kemunculan tiba-tiba alat AI generatif berbiaya rendah dan bersumber terbuka yang mampu bersaing dengan aplikasi kecerdasan buatan terkemuka seperti ChatGPT milik OpenAI.
Saham Nvidia, produsen chip canggih AS yang dirancang untuk pengembangan AI, anjlok 17%, memangkas kapitalisasi pasar perusahaan sekitar US$ 600 miliar. Ini merupakan penurunan rekor dalam satu hari untuk saham AS. Debut eksplosif itu dicap sebagai "peringatan" oleh Presiden Trump pada hari Senin. Berbicara kepada wartawan pada hari Selasa, Sekretaris Pers Gedung Putih Karoline Leavitt mengatakan Dewan Keamanan Nasional (NSC) akan memeriksa implikasi keamanan nasional potensial seputar peluncuran DeepSeek, dengan mencatat bahwa pemerintah akan berusaha untuk "memastikan dominasi AI Amerika." Baca Juga: Kehadiran DeepSeek Tak Memukul Indeks Teknologi Indonesia Sorotan pada DeepSeek muncul di tengah meningkatnya ketegangan atas perdagangan, teknologi, dan isu-isu lain antara kedua negara adidaya tersebut. AS telah memberlakukan kontrol ekspor yang signifikan terhadap Tiongkok dalam upaya untuk mengendalikan produksi semikonduktor Beijing yang digunakan dalam mengembangkan AI tingkat lanjut, dengan pembatasan terbaru yang berlaku pada bulan Desember. "Atas arahan Presiden, NSC dan pihak lain di pemerintahan AS bekerja dengan berbagai cara untuk mengatasi masalah yang melibatkan AI, Tiongkok, dan keamanan data," kata juru bicara lembaga Brian Hughes kepada CBS News melalui email. Dia menambahkan, "Seperti yang telah ditegaskan Presiden, kebijakan AS adalah memastikan bahwa Amerika Serikat memimpin dunia dalam AI." Baca Juga: Investor Ragu Usai Diguncang DeepSeek, Raksasa Teknologi AS Membela Diri Ancaman keamanan bagi pengguna