Amerika Siapkan Paket Senjata US$ 1 Miliar kepada Ukraina untuk Melawan Rusia



KONTAN.CO.ID - WASHINGTON - Amerika Serikat sedang mempersiapkan paket bantuan militer senilai US$ 1 miliar untuk Ukraina. 

Sumber kantor berita Reuters dua pejabat AS yang enggan disebutkan namanya, pada Selasa mengatakan, bantuan persenjataan bagi Ukraina ini yang pertama bersumber dari rancangan undang-undang Ukraina-Israel yang belum ditandatangani.

Paket bantuan tersebut meliputi kendaraan militer, amunisi pertahanan udara Stinger, amunisi tambahan untuk sistem roket artileri mobilitas tinggi, amunisi artileri 155 milimeter, amunisi anti-tank TOW dan Javelin serta senjata lainnya yang dapat segera digunakan di medan perang.


Baca Juga: Amerika Serikat Mempersiapkan Paket Senjata Baru untuk Bantu Ukraina Lawan Rusia

Presiden Amerika Serikat Joe Biden sebelumnya telah meminta persetujuan Kongres AS untuk memberikan bantuan sebesar $60,8 miliar kepada Ukraina. Namun inisiatif tersebut terhenti ketika Partai Republik di Dewan Perwakilan Rakyat menolak untuk memajukan tindakan tersebut selama berbulan-bulan.

Setelah rancangan undang-undang Ukraina-Israel ditandatangani, dana untuk mengisi kembali persediaan akan meningkat kembali, sehingga mengurangi kekhawatiran Pentagon bahwa penggunaan Presidential Drawdown Authority (PDA) untuk membantu Ukraina akan membahayakan kesiapan militer AS.

Otoritas Penarikan Presiden (Presidential Drawdown Authority) mengizinkan presiden untuk mengizinkan pemindahan kelebihan senjata dari persediaan AS, tanpa melalui persetujuan kongres sebagai respons terhadap keadaan darurat.

Baca Juga: Ukraina Meminta Bantuan Berupa Rudal Jarak Jauh untuk Lawan Rusia

Ketika dana pengisian dikerahkan, perusahaan-perusahaan pertahanan AS akan mendapatkan lebih banyak kontrak seiring berlanjutnya perang Rusia-Ukraina.

Para ahli memperkirakan adanya peningkatan simpanan pesanan RTX bersama dengan perusahaan besar lainnya yang menerima kontrak pemerintah, seperti Lockheed Martin, General Dynamics  dan Northrop Grumman, setelah disahkannya belanja tambahan tagihan.

Editor: Syamsul Azhar